Blockchain dan AI dalam Audit Sustainability: Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas
Munculnya dan evolusi berkelanjutan dari teknologi blockchain, di samping kemajuan pesat dalam kecerdasan buatan (AI), secara kolektif telah mengantarkan era baru transformasi mendalam dan signifikan di bidang audit keberlanjutan, terutama dalam peran penting mereka dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas yang terkait dengan laporan Lingkungan, Sosus, dan Tata Kelola (ESG) (Arwani & Priyadi, 2024). Blockchain, yang dicirikan oleh sifatnya yang terdesentralisasi dan ketahanan yang melekat terhadap manipulasi, menyediakan kemampuan untuk merekam data keberlanjutan penting secara real-time dan terverifikasi secara menyeluruh, memungkinkan organisasi untuk mempertahankan representasi yang akurat dari praktik dan komitmen mereka. Akibatnya, setiap transaksi atau kegiatan yang berkaitan dengan emisi karbon, konsumsi energi, atau berbagai praktik sosial dapat didokumentasikan dengan cermat dalam buku besar yang transparan dan dapat diakses, yang secara substansif mengurangi kemungkinan greenwashing, sementara secara bersamaan memfasilitasi auditor dalam upaya mereka untuk melacak dan memverifikasi keaslian data yang dilaporkan dengan lebih mudah. Secara paralel, penerapan teknologi AI memberdayakan organisasi untuk dengan cepat menganalisis sejumlah besar data, dengan mahir mengidentifikasi anomali yang mungkin timbul, dan memprediksi potensi risiko yang terkait dengan perbedaan dalam laporan perusahaan, sehingga meningkatkan keandalan keseluruhan informasi yang disajikan (Azmi & Nugroho, 2023). Kombinasi sinergis dari dua teknologi inovatif ini memuncak dalam penciptaan sistem audit yang tidak hanya lebih efisien dan akurat tetapi juga sangat menantang untuk dimanipulasi, sehingga memperkuat integritas proses audit (Rahmawati & Subardjo, 2023).
Pemanfaatan AI dalam bidang audit keberlanjutan berfungsi untuk tidak hanya mempercepat proses analisis data tetapi juga untuk secara signifikan memperdalam tingkat pengawasan yang diterapkan selama inspeksi dan evaluasi. Dengan memanfaatkan algoritma pembelajaran mesin yang canggih, AI mampu membandingkan kumpulan data historis, menilai konsistensi dan keandalan klaim ESG yang dibuat oleh perusahaan, dan bahkan merumuskan rekomendasi khusus untuk perbaikan berdasarkan temuannya. Misalnya, AI dapat secara efektif mengidentifikasi pola tidak wajar yang mungkin muncul dalam laporan emisi perusahaan atau memastikan apakah organisasi tersebut mematuhi standar keberlanjutan global yang ditetapkan seperti Global Reporting Initiative (GRI) atau Sustainability Accounting Standards Board (SASB). Sebaliknya, teknologi blockchain menjamin bahwa data yang dianalisis oleh AI tetap otentik dan tidak berubah setelah rekaman awalnya, yang sangat penting dalam menumbuhkan kepercayaan di antara investor dan regulator, karena setiap pernyataan keberlanjutan dapat ditelusuri dengan cermat kembali ke sumber aslinya tanpa ambiguitas.
Ke depan, integrasi tanpa batas teknologi blockchain dan AI dalam bidang audit keberlanjutan siap untuk lebih merevolusi lanskap pelaporan ESG, mendorong gerakan menuju peningkatan transparansi dan akuntabilitas sejati dalam praktik perusahaan. Perusahaan yang mengambil inisiatif untuk mengadopsi teknologi canggih ini tidak hanya memenuhi tuntutan kepatuhan peraturan yang terus berkembang tetapi juga secara strategis memposisikan diri mereka sebagai operator bisnis yang teliti yang didedikasikan untuk prinsip-prinsip keberlanjutan dan tata kelola etis. Meskipun demikian, penting untuk menyadari bahwa tantangan seperti biaya yang terkait dengan implementasi, kebutuhan untuk keahlian teknis khusus, dan harmonisasi berbagai standar global tetap menjadi rintangan yang harus ditangani secara efektif. Melalui upaya kolaboratif yang melibatkan pemangku kepentingan dari sektor teknologi, badan pengatur, dan pemimpin industri, ada potensi blockchain dan AI untuk memperkuat peran mereka sebagai komponen fundamental dari kerangka audit keberlanjutan yang lebih andal dan dapat dipercaya di masa depan.
Reference:
- Arwani, A., & Priyadi, U. (2024). Eksplorasi peran teknologi blockchain dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam keuangan Islam: Tinjauan sistematis. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Manajemen, 2(2), 23-37.
- Azmi, I. F., & Nugroho, A. A. (2023). Anti-corruption system 4.0: The adoption of blockchain technology in the public sector. Integritas: Jurnal Antikorupsi, 9(1), 93-108.
- Rahmawati, M. I., & Subardjo, A. (2023). Teknologi Artificial Intelligence dan Blockchain: Sebuah Keniscayaan Pada Akuntan dan Auditor. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan (JIAKu), 2(4), 403-409.
Comments :