Perkembangan teknologi di era transformasi digital telah mengintegrasikan seluruh rangkaian operasional bisnis di seluruh dunia yang menjadi lebih cepat dan terotomatisasi dengan didorong kehadiran teknologi modern seperti Internet of Things (IoTs), Artificial Intelligence, Cloud, dan big data, yang memungkinkan otomatisasi proses secara komprehensif dan mengubah lanskap industri untuk bergerak dengan lebih efektif dalam memenuhi tanggung jawab terhadap pelanggan dan seluruh pemangku kepentingan. Transisi ini menuntut adaptasi yang signifikan saat perusahaan beralih dari sistem konvensional ke sistem berbasis otomatisasi, mengubah proses produksi dan seluruh rantai nilai bisnis. Dengan memanfaatkan teknologi terintegrasi seperti sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang didukung oleh beberapa tools seperti SAP (System, Application, and Products), bisnis dapat meningkatkan proses pengambilan keputusan, keberlanjutan, dan daya saing dalam era digital yang berkembang pesat dan kompleks.

Melalui implementasi SAP memungkinkan integrasi data dari berbagai departemen, sehingga memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih cepat dan lebih akurat, dimana. Fungsionalitasnya membantu perusahaan mengelola berbagai proses operasional secara efisien, meningkatkan transparansi, visibilitas data bisnis, dan akurasi informasi yang dihasilkan, yang sangat penting untuk menyajikan informasi dengan cepat dan tepat (Themistocleous, Irani, & O’Keefe, 2001; Ancveire, 2019). Selain itu, SAP memberikan beberapa manfaat bagi pengguna, berupa kemudahan akses dalam menginput data hingga menyelesaikan laporan, peningkatan akurasi dalam menyajikan informasi keuangan maupun operasional bisnis, hingga kemampuan analisis data secara real-time yang mendukung pengambilan keputusan strategis berdasarkan wawasan dan pengetahuan baru (Ruivo et al., 2014; Arachchi et al., 2019).

Transformasi teknologi yang telah terjadi dalam beberapa dekade terakhir telah memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap para profesional di luar bidang teknologi informasi, seperti akuntan, terutama dalam melaksanakan fungsi pelaporan dan analisis keuangan. Keberadaan SAP membantu para pengguna data di perusahaan seperti Akuntan untuk melakukan pengelolaan dan penyajian laporan keuangan yang lebih terintegrasi, akurat, dan andal, sehingga memberikan dasar yang kuat untuk mendukung pengambilan keputusan strategis di berbagai tingkat manajerial (Shang & Seddon, 2002; Ancveire, 2019).

REFERENSI

  • Ancveire, I. (2019). Input data collection for the fit-gap analysis method: a literature review. Environment Technology Resources Proceedings of the International Scientific and Practical Conference, 2, 17.
  • Arachchi, S., Chong, S., & Kathabi, A. (2019). System implementation failures in the erp development process. Journal of Computer and Communications, 07(12), 112-127.
  • Ruivo, P., Oliveira, T., & Neto, M. (2014). Examine ERP post-implementation stages of use and value: Empirical evidence from Portuguese SMEs. International Journal of Accounting Information Systems, 15(2), 166- 184.
  • Shang, S., & Seddon, P. B. (2002). Assessing and managing the benefits of enterprise systems: The business manager’s perspective. Information Systems Journal, 12(4), 271-299.