Seiring dengan perkembangan zaman mendorong perusahaan untuk mampu menjaga stabilitas bisnis melalui persebaran informasi yang besar di era revolusi industri 4.0 dengan hadirnya fenomena big data yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari masyarakat, pelanggan, dan seluruh pihak pengguna data (Zhang et al., 2022). Kehadiran data berperan penting bagi para pelaku bisnis untuk menentukan strategi yang efektif di masa mendatang melalui pengambilan keputusan berlandaskan pada data, dimana salah satunya perusahaan telah beroperasi secara terintegrasi dengan munculnya ERP.

Enterprise Resource Processing (ERP) merupakan sebuah sistem terintegrasi yang menyatukan berbagai fungsi / department bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, mulai dari menerima dan menyalurkan informasi yang terhindar dari risiko silo information (Arachchi et al., 2019). Meskipun memiliki potensi, implementasi ERP menghadapi tantangan seperti biaya tinggi, pelatihan karyawan yang tidak memadai, dan manajemen perubahan yang buruk, yang dapat menghambat keberhasilan. Kesiapan organisasi sangat penting untuk adopsi ERP yang sukses Kemajuan dalam ERP berbasis cloud menawarkan fleksibilitas dan efisiensi tetapi memperkenalkan tantangan seperti risiko keamanan dan ketergantungan jaringan. Pada akhirnya, implementasi ERP yang efektif bergantung pada kesiapan, manajemen perubahan strategis, dan pelatihan karyawan yang memadai.

Hal tersebut terlihat dari proyeksi pertumbuhan ERP yang semakin pesat (ERP Global Insights, 2024). Hal tersebut ditunjukan dengan adanya pertumbuhan pada efisiensi bisnis lebih dari 130% hingga tahun 2024. Beberapa studi terdahulu menunjukkan bahwa implementasi ERP dalam perusahaan yang efektif dapat meningkatkan akurasi informasi keuangan lebih dari 90%, yang dengan demikian membantu pengambilan keputusan secara terpercaya. Dengan akurasi data yang tinggi, perusahaan tidak hanya mendapatkan wawasan baru, tetapi juga mampu merespons dinamika bisnis dengan lebih cepat melalui identifikasi pola tersembunyi, meningkatkan fleksibilitas dalam manajemen data, dan mempercepat proses pelaporan secara keseluruhan (AlMashari & Zairi, 2000; Arachchi et al., 2019).

Walaupun tengah menghadapi tantangan ditengah perubahan yang signifikan, para pemimpin perlu memahami bagaimana suatu informasi dapat tersebar mulai dari bagian internal secara terstruktur agar memimimalisir risiko salah saji ataupun pengambilan keputusan yang salah, dimana hal tersebut berdampak kepada seluruh pemangku kepentingan (Yusuf & Abdullah, 2024). Bagian penjualan dapat menentukan target secara efektif melalui jumlah persediaan yang tersedia di Gudang (Warehouse), dimana apabila muncul permintaan, bagian Pembelian dapat segera melakukan pembelian tanpa menggunakan biaya secara berlebih, yang dengan demikian antar bagian di perusahaan melakukan tindakan berlandaskan pada persebaran data informasi.

Gambar 1. Kemajuan Implementasi ERP Secara Global (ERP Global Insight, 2024)

REFERENSI

  • Arachchi, S., Chong, S., & Kathabi, A. (2019). System implementation failures in the erp development process. Journal of Computer and Communications, 07(12), 112-127.
  • Yusuf, Z., & Abdullah, S. (2024). Environmental responsibility and corporate competitiveness: Insights from digital technology integration. Global Environmental Change, 39(2), 213-228.
  • Zhang, C., Chen, P., & Chen, P. (2022). The impact of digital transformation on corporate sustainability- new evidence from chinese listed companies. Frontiers in Environmental Science, 10.
  • ERP Global Insights. (2024, September 29). ERP Trends to Watch in 2024: The Future of Enterprise Resource Planning. From https://www.erpglobalinsights.com/index.php/n ewsandanalysis/item/20623erptrendstowatchin2024theFutureofenterpriseresourceplanning