Tantangan Auditor Internal Indonesia Dalam Menghadapi Risiko Global 2025
Berdasarkan laporan Risk in Focus 2025 yang dipublikasikan oleh Institute of Internal Auditors (IIA) Indonesia, terdapat berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh dunia bisnis dan sektor publik dalam tiga tahun ke depan. Di Indonesia sendiri, risiko utama yang perlu menjadi perhatian adalah keamanan siber, digital disruption (termasuk AI), kesinambungan bisnis, fraud, dan perubahan regulasi.
- Keamanan Cyber: Ancaman yang Semakin Kompleks
Keamanan siber terus menjadi ancaman utama bagi organisasi di Indonesia. Serangan siber seperti peretasan, ransomware, dan pencurian data semakin meningkat, terutama pada sektor pemerintahan, keuangan, dan transportasi. Meskipun berbagai inisiatif keamanan siber telah dilakukan oleh pemerintah, masih ada tantangan besar seperti kurangnya kesadaran masyarakat dan keterbatasan tenaga ahli keamanan siber.
- Digital Disruption dan Peran AI
Teknologi digital, termasuk kecerdasan buatan (AI), telah mengubah cara organisasi beroperasi. AI dapat meningkatkan efisiensi, tetapi juga menimbulkan tantangan baru seperti risiko privasi, keamanan data, serta ketidakpastian dalam regulasi. Dalam hal ini, interal auditor perlu menilai kesiapan (readiness) organisasi dalam mengadopsi teknologi digital serta menganalisis dampak AI terhadap tenaga kerja dan kebijakan perusahaan.
- Kesinambungan Bisnis: Menghadapi Ketidakpastian Global
Pandemi COVID-19 telah memberikan pelajaran penting tentang pentingnya rencana kesinambungan bisnis. Selain pandemi, Indonesia juga menghadapi ancaman bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan letusan gunung berapi. Oleh karena itu, internal auditor perlu mengembangkan rencana kesinambungan bisnis yang komprehensif, melakukan simulasi skenario bencana untuk memastikan kesiapan organisasi, serta berkolaborasi dengan pemerintah dan pihak terkait dalam mitigasi risiko.
- Penipuan: Ancaman terhadap Stabilitas Bisnis
Penipuan dalam bentuk korupsi, manipulasi laporan keuangan, dan penyalahgunaan aset menjadi ancaman serius bagi sektor publik maupun swasta. Kegagalan dalam mengatasi penipuan dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan dan kerugian finansial yang signifikan. Oleh karena itu, internal auditor perlu memastikan adanya mekanisme pengawasan yang ketat, salah satunya dari sisi internal control dan menggunakan teknologi analitik untuk mendeteksi pola fraud.
- Perubahan Regulasi dan Kepatuhan
Regulasi bisnis di Indonesia terus berkembang, terutama dalam bidang perlindungan data, perpajakan, dan lingkungan. Auditor internal perlu selalu memperbarui pemahaman tentang kebijakan dan peraturan baru untuk memastikan kepatuhan organisasi. Lebih dari itu, auditor internal dapat memberikan rekomendasi kepada manajemen untuk menyesuaikan kebijakan perusahaan dengan regulasi terbaru.
Kesimpulan
Menghadapi tahun 2025, auditor internal di Indonesia memiliki peran strategis dalam membantu organisasi menavigasi berbagai risiko yang semakin kompleks. Dengan pendekatan proaktif, komunikasi efektif dengan manajemen, dan pemanfaatan teknologi, auditor internal dapat menjadi mitra strategis dalam memastikan keberlanjutan dan daya saing organisasi.
Referensi
- Institute of Internal Auditors. (2025, Januari 25). Indonesia Risk in Focus 2025. https://iia-indonesia.org/risk-in-focus-2025-2/
Comments :