Price elasticity of demand (PED) adalah ukuran perubahan jumlah permintaan barang, atau jumlah barang yang akan dibeli oleh pembeli, dibandingkan dengan perubahan harga barang tersebut. Pada umumnya, kesediaan pembeli untuk membeli barang tersebut akan menurun jika harga barang naik. Tetapi tingkat perubahan ini berbeda-beda. Permintaan untuk beberapa barang akan turun drastis hanya dengan kenaikan harga yang kecil, tetapi pembeli tetap bersedia membelinya meskipun harganya naik dengan tajam. Dalam ilmu ekonomi, variasi ini diukur dengan istilah elastisitas. Dengan cara yang lebih sederhana, elastisitas permintaan menunjukkan persentase perubahan jumlah barang yang dijual Ketika adanya kenaikan dari barang yang dijual.

Elastisitas permintaan biasanya bernilai negatif, meskipun para praktisi kadang-kadang tidak menulis tanda negatif tersebut, karena jumlah permintaan hampir selalu turun jika harga naik. Permintaan untuk suatu barang diklasifikasikan sebagai elastis dan inelastis.

Permintaan akan elastis biasanya pada barang yang memang memiliki banyak substitusi atau memiliki banyak kompetitor. Misalnya saja consumer goods seperti shampoo dan sabun. Jika ada brand yang lebih murah, maka masyarakat akan membeli brand tersebut. Sebaliknya, inelastis mengarah kepada barang yang berupa kebutuhan pokok, misalnya adalah beras, yang pasti Sebagian masyarakat Indonesia butuh. Oleh karenanya pemerintah perlu menjaga pasokan beras dan harga beras agar tidak melambung tinggi. Jika harga beras melambung tinggi, maka akan memicu adanya demo dan juga kerusuhan akibat sulitnya bahan kebutuhan pokok.

Lalu apakah bisa barang elastis jadi inelastis?

Berkaca pada saat Pandemi COVID 19, masker yang sebelum pandemi adalah barang elastis, pada saat pandemi menjadi barang inelastis karena dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat wajib menggunakan masker saat bepergian agar tidak terkena atau menularkan COVID 19.

Memang apa dampaknya harus tau elastis atau inelastis?

Ketika kita mengetahui barang tersebut masuk kategori elastis atau inelastis, maka manajer dapat menghitung maksimal profit dan juga selling price yang dapat dipatok untuk barang tersebut.

Reference:

  • Ray H. Garrison, Eric Noreen, Peter Brewer, Cheng Nam Seng, Katherine Yuen (2015). Managerial Accounting An Asian Perspective. Singapore: McGraw-Hill.