Revolusi Industri 5.0 menggabungkan kekuatan manusia dan mesin untuk membuat sistem produksi yang lebih adaptif dan fleksibel. Dengan adanya penggabungan ini, memungkinkan bisnis untuk berinovasi lebih cepat, bereaksi dengan lebih gesit terhadap perubahan pasar, dan meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan.

Dengan adanya kemajuan teknologi pada Industri 5.0, terutama dalam hal otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI), akuntan di Era Industri 5.0 menghadapi peran dan tantangan baru. Industri 5.0 menekankan kolaborasi antara manusia dan mesin pintar untuk mencapai keberlanjutan, efisiensi, dan personalisasi.

Dengan beradaptasi pada teknologi, akuntan pada era Society 5.0 harus memahami dan menguji teknologi baru seperti blockchain, machine learning, dan robotika. Selain itu, akuntan juga harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki populasi yang beragam. Akuntan juga harus memiliki kemampuan interpersonal dan intrapersonal, kemampuan memahami bisnis, dan kemampuan teknik. Hubungan antar manusia sangat penting karena akuntan sendiri adalah manusia di dalam suatu organisasi dan bekerjasama dengan berbagai macam manusia untuk membantu jalannya organisasi. Nantinya, akuntan juga akan beralih ke pekerjaan yang lebih strategis, seperti menganalisis data yang kompleks, membuat keputusan yang bijaksana, dan memberikan wawasan penting tentang bisnis. Akuntan tidak bisa hanya memikirkan bagaimana cara membuat laporan keuangan tanpa tahu cara mengkomunikasikan sesuai dengan perkembangan teknologi dan mengapa laporan keuangan harus dikomunikasikan. Akuntan wajib untuk bisa bersosialisasi dan menyelaraskan penggunaan teknologi agar dapat memberikan keputusan yang lebih baik, khususnya dalam kolaborasi bersama.

Tantangan utama akuntansi 5.0 adalah cybersecurity,keberlanjutan perusahaan dan bisnis. Oleh karenanya, akuntan harus jujur dan terbuka dalam semua hubungan profesional dan bisnis. Akuntan juga harus tetap menjunjung tinggi sifat profesionalisme akuntansi dan etika bisnis pada era teknologi yang semakin berkembang. Akuntan tidak boleh serta-merta membagian data hanya untuk kepentingan pribadi kepada khalayak. Untuk memahami standar akuntansi global, akuntan juga harus mengikuti pendidikan yang bersertifikasi secara internasional dan relevan. Akuntan dapat mengambil sertifikasi seperti Certified Metaverse Expert, Certified NFT, dan lainnya yang berhubungan dengan teknologi.

Reference:

  • https://thecolumnist.id/artikel/revolusi-akuntansi-di-era-society-50-integrasi-teknologi-cerdas-dan-peluang-baru-bagi-profesi-akuntan-3132#:~:text=AI%20dan%20otomatisasi%20berpotensi%20menggantikan,keuangan%20yang%20dihasilkan%20oleh%20akuntan.