Penerapan Teknologi Blockchain dalam Akuntansi Forensik
Teknologi blockchain telah muncul sebagai inovasi yang menjanjikan dalam berbagai
sektor, termasuk akuntansi forensik. Blockchain adalah sistem penyimpanan data
terdistribusi yang memungkinkan pencatatan transaksi secara transparan dan aman.
Dengan karakteristiknya yang tidak dapat diubah dan terdesentralisasi, blockchain
menawarkan potensi besar untuk meningkatkan integritas dan akurasi data dalam
akuntansi forensik, serta membantu dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan.
Salah satu keuntungan utama dari penerapan teknologi blockchain dalam akuntansi
forensik adalah kemampuannya untuk menyediakan jejak audit yang transparan dan
tidak dapat diubah. Setiap transaksi yang dicatat dalam blockchain disimpan dalam blok
yang terhubung secara kriptografis, sehingga membuatnya hampir tidak mungkin untuk
dimanipulasi atau dihapus. Hal ini memberikan auditor forensik akses ke data yang
akurat dan dapat dipercaya, yang sangat penting dalam investigasi kecurangan.
Dengan adanya jejak audit yang jelas, auditor dapat melacak transaksi dari awal hingga
akhir, sehingga memudahkan identifikasi anomali atau ketidakberesan dalam laporan
keuangan (Zhang et al., 2019).
Selain itu, blockchain juga meningkatkan efisiensi proses audit. Dengan menggunakan
teknologi ini, auditor dapat mengakses data secara real-time, yang memungkinkan
mereka untuk melakukan analisis lebih cepat dan lebih akurat. Misalnya, auditor dapat
menggunakan smart contracts—program yang dijalankan di atas blockchain—untuk
mengotomatiskan proses audit tertentu, seperti verifikasi transaksi dan pemrosesan
data. Hal ini tidak hanya mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan audit,
tetapi juga mengurangi kemungkinan kesalahan manusia yang dapat terjadi selama
proses manual (Kokina & Davenport, 2017).
Penerapan blockchain dalam akuntansi forensik juga dapat membantu dalam
meningkatkan kolaborasi antara auditor dan pihak terkait lainnya. Dengan data yang
disimpan dalam blockchain, semua pihak yang terlibat dalam proses audit, termasuk
auditor, manajemen, dan pemangku kepentingan, dapat mengakses informasi yang
sama secara bersamaan. Ini menciptakan transparansi yang lebih besar dan memungkinkan komunikasi yang lebih efektif antara semua pihak. Dengan demikian,
blockchain dapat membantu membangun kepercayaan antara auditor dan manajemen,
yang sangat penting dalam konteks audit forensik (Krahel & Vasarhelyi, 2014).
Namun, meskipun ada banyak manfaat dari penerapan teknologi blockchain dalam
akuntansi forensik, ada juga tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama
adalah kebutuhan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk memahami dan menggunakan teknologi ini. Auditor forensik harus
dilatih untuk menggunakan alat dan teknik baru yang terkait dengan blockchain, serta
memahami implikasi hukum dan etika dari penggunaannya. Selain itu, adopsi
blockchain dalam akuntansi forensik juga memerlukan dukungan dari manajemen dan
pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa sistem yang ada dapat terintegrasi
dengan teknologi baru ini (Rezaee, 2018).
Secara keseluruhan, penerapan teknologi blockchain dalam akuntansi forensik
menawarkan potensi yang signifikan untuk meningkatkan integritas, efisiensi, dan
transparansi dalam proses audit. Dengan menyediakan jejak audit yang tidak dapat
diubah, meningkatkan efisiensi proses audit, dan memfasilitasi kolaborasi yang lebih
baik, blockchain dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam mendeteksi dan
mencegah kecurangan. Meskipun tantangan yang ada perlu diatasi, manfaat yang
ditawarkan oleh teknologi ini menjadikannya sebagai inovasi yang patut
dipertimbangkan dalam praktik akuntansi forensik di masa depan.
Referensi:
- Kokina, J., & Davenport, T. H. (2017). The emergence of artificial intelligence:
How automation is changing the accounting profession. Journal of Emerging
Technologies in Accounting, 14(1), 115-122. https://doi.org/10.2308/jeta-10412 - Krahel, J. P., & Vasarhelyi, M. A. (2014). AIS in the cloud: The impact of cloud
computing on accounting information systems. Journal of Information Systems,
28(2), 1-12. https://doi.org/10.2308/isys-50863 - Rezaee, Z. (2018). Blockchain technology: A new paradigm for accounting and
auditing. Journal of Accounting and Public Policy, 37(3), 1-
10. https://doi.org/10.1016/j.jaccpubpol.2018.05.001 - Zhang, Y., Xie, Y., & Wang, Y. (2019). Blockchain technology in accounting: A
review of the literature and future research directions. Journal of Accounting
Literature, 43, 1-15. https://doi.org/10.1016/j.acclit.2019.01.001
Comments :