Seringkali di dalam akuntansi biaya klasik biaya limbah dianggap sebagai biaya pembuangan secara keseluruhan dan kemudian dibebankan langsung ke produk. Pada metode tradisional, biaya disposal atau pembuangan atau waste langsung dihitung menjadi satu dan akan mengurangi profitabilitas. Metode pengurangan tersebut seperti menganggap bahwa waste sudah tidak ada harganya lagi dan seakan-akan bukan tanggungjawab individu atau organisasi tersebut.

Dengan menggunakan material flow csot accounting, organisasi dan individu dapat memperhitungkan semua biaya yang dikeluarkan dalam process chain dimulai dari supply chain sampai dengan customer.  Biaya tersembunyi seperti limbah yang dihasilkan dari penggunaan Listrik, energi lainnya, pengurangan emisi transportasi, dan lainnya dijelaskan lebih rinci di dalam MFCA.

MFCA bertujuan untuk melakukan efisiensi biaya dibandingkan dengan mendaur ulang barang-barang tersebut. Walaupun kita dapat mendaur ulang barang karena kita sudah mengetahui biaya dan alur proses daur ulang tersebut, tidak serta merta biaya yang dikeluarkan akan sedikit. Kecenderungan SDM untuk membiarkan inefisiensi akan meningkat karena mereka akan berpikir bahwa barang yang didaur ulang akan dijual nantinya dan organisasi mendapatkan pendapatan tambahan. Oleh karenanya, sebaiknya organisasi lebih baik mengetahui inefisiensi dan cara untuk menganggulanginya dibandingkan dengan membiarkan limbah yang sudah ada dan seolah-olah dibenarkan karena dapat dijual kembali.

Tentu saja proses dalam penanggulangan limbah ini memiliki proses yang Panjang dan memerlukan analisis menyeluruh termasuk resiko yang menyertainya. Pentingnya sebagai akuntan, sebagai salah satu bagian dari perusahaan memahami proses tersebut dan mampu berkolaborasi dengan banyak pihak.

Referensi:

  • https://www.ifu.com/material-flow-cost-accounting/