Berdasarkan hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2024 mencapai 221 juta orang. Peningkatan jumlah pengguna internet yang pesat ini juga didorong oleh kemajuan teknologi digital yang sangat pesat.

Internet tidak hanya mempermudah akses informasi, tetapi juga menawarkan berbagai kemudahan bagi pengguna di berbagai bidang, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Kemajuan teknologi ini telah melahirkan beragam aplikasi yang dapat membantu pengguna dalam mengatur dan merencanakan keuangan mereka dengan lebih efisien.

Saat ini, terdapat berbagai jenis aplikasi keuangan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Beberapa aplikasi tersebut antara lain:

  • Aplikasi untuk menganalisis arus kas keuangan pribadi,
  • Aplikasi untuk merencanakan keuangan jangka pendek dan jangka panjang,
  • Aplikasi untuk pengelolaan utang,
  • Aplikasi untuk pengelolaan investasi,
  • Aplikasi perencanaan dana pensiun, dan
  • Aplikasi pengelolaan pajak.

Beragamnya aplikasi yang tersedia memberikan banyak pilihan bagi masyarakat, namun hal ini juga menuntut pengguna untuk bijak dalam memilih aplikasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan mereka. Agar manfaat dari aplikasi-aplikasi ini dapat dimaksimalkan, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan literasi keuangan mereka, sehingga mereka tidak mudah terjebak dalam penipuan dan dapat mengelola keuangan secara lebih efisien.

Selain itu, dukungan dari pemerintah sangat penting untuk memastikan kemajuan masyarakat dalam menggunakan teknologi ini. Regulasi yang tepat dan tegas akan memberikan jaminan keamanan bagi para pengguna, mengingat data keuangan pribadi adalah informasi yang sangat sensitif. Pemerintah perlu memastikan bahwa aplikasi-aplikasi keuangan yang beredar memenuhi standar keamanan yang ketat, untuk melindungi data pribadi masyarakat dan memberikan rasa aman dalam pengelolaan keuangan digital.

Referensi: