Resource Based View

Resource based view pada dasarnya merupakan satu kerangka kerja yang bersifat manajerial Dimana disana dipergunakan untuk melakukan penentuan akan sumber daya strategis yang dapat dimanfaatkan oleh pihak Perusahaan. Konsep ini pertama kali dikembangkan oleh Jay B Barney dalam artikelnya yang berjudul “ Firm Resources and Sustained Competitive advantage “ Dimana dari paper ini banyak dikutip pandangannya berkaitan dengan sumber daya yang dipergunakan. Sebelum paper ini terbit maka pada sekitar tahun 1900an konsep resource based view dari satu Perusahaan telah lama menjadi paradigma yang sangat dominan dalam berbagai bagian dari perenacanaan strategis yang dilakukan oleh Perusahaan.

Pandangan yang berbasiskan pada sumber daya telah menyatakan bahwa konsep keunggulan yang kompetitif dan juga berkelanjutan pada dasarnya berasal dari pengembangan akan kemampuan dan juga sumber daya yang unggul. Artikel dari Jay Barney sendiri muncul pada tahun 1991 yang dipandang menjadi tonggak awal dari munculnya konsep ini. Konsep resource based view pada dasarnya merupakan satu pendekatan yang bersifat interdisipliner Dimana disana juga direpresentasikan satu perubahan yang substantial dalam hal berpikir. Pandanga inilah yang kemudian dikembangkan dalam berbagai disiplin ilmu ekonomi, etika, hukum dan juga manajemen pemasaran, manajemen rantai pasok dan juga konsep bisnis secara umum.

Adapun di dalam resource based view focus yang diperhatikan adalah tentang sumber daya dan juga kondisi internal dari organisasi Dimana dipergunakan juga sebagai satu alat pengorganisasian proses dengan tujuan untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Dalam teori ini, melalui tulisannya Jay Barney menyatakan bahwa agar sumber daya memiliki potensi sebagai satu sumber keunggulan yang bersifat kompetitif dan juga berkelanjutan, maka sumbrer daya tersebut haruslah langka, tidak dapat ditiru secara sempurna dan juga tidak dapat digantikan. Adapun yang disarankan dan banyak diulas dalam teori ini adalah bahwa organisasi pada dasarnya haruslah mengembangkan kompetensi mereka yang unik dan juga spesifik yang akan memungkinkan bagi Perusahaan untuk dapat terus mengungguli para pesaing mereka dengan cara melakukan berbagai hal yang berbeda. Meskipun diketahui bahwa dalam literatur disajikan akan banyak ide yang berbeda berkaitan dengan konsep perspektif yang unggulan berkaitan dengan sumber daya, pada intinya tema yang umum diangkat dalam teori ini adalah berkaitan dengan sumber daya Perusahaan termasuk juga keuangan, hukum, manusia, organisasi dan juga relasional.

Apa yang ada secara utama dalam teori resource based view ? secara umum dalam teori ini Barney telah mendefinisikan sumber daya Perusahaan sebagai “ semua asset, kapabilitas, proses organisasi, atribut Perusahaan, informasi, pengetahuan dan juga yang lainnya. Adapun dalam teori ini juga disampaikan tentang kapabilitas Dimana kapabilitas juga dikategorikan sebagai jenis sumber daya, khususnya berkaitan dengan sumber daya khusus dari Perusahaan yang tidak dapat dialihkan secara organisasi dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dari sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.

Pada dasarnya sumber daya dalam bisnis dibagi menjadi 2 asumsi yang penting :

  1. Asumsi heterogen. Merupakan satu asumsi bahwa perusahaan memiliki keterampilan, kemampuan, dan juga struktur sumber daya yang berbeda dan juga yang bisa membuat setiap perusahaan menjadi berbeda. Dikarenakan bentuk pekerjaan yang berbeda dan juga sumber daya yang berbeda, maka organisasi akan dapat merancang satu strategi yang berbeda yang juga mempromosikan daya saing yang ada di pasar
  2. Sumber daya yang tidak bergerak atau immobile. Dalam asumsi ini perusahaan hampir tidak dapat memperoleh sumber daya yang tidak bergerak dari pesaing mereka dikarenakan sumber daya tersebut memiliki nilai penting bagi perusahaan.

Teori Sinyal

Merupakan teori yang pertama kali dikembangkan oleh Spence pada tahun 1973 yang berguna untuk menjelaskan perilaku yang terjadi di pasar tenaga kerja. Teori sinyal merupakan teori yang secara umum dipergunakan dalam berbagai studi Akuntansi, studi berkaitan audit dan juga manajemen keuangan.

Adapun pengertian secara umum yang ada dalam teori sinyal adalah pengertian dari sinyal itu sendiri. Sinyal diartikan sebagai isyarat yang diberikan dan juga dilakukan oleh perusahaan atau manajer kepada pihak luar atau investor. Sinyal yang dipergunakan haruslah memiliki kekuatan infornasi untuk merubah penilaian pihak eksternal perusahaan. Dalam teori sinyal dikatakan dicermati bagaimana sinyal berkaitan dengan kualitas yang dicerminkan di dalamnya serta juga elemen apa saja berkaitan dengan sinyal yang akan membuat sinyal menjadi sangat menarik.

Dalam literatur ekonomi dan juga keuangan teori sinyal secara umum dimaksudkan untuk secara eksplisit yang mana akan mengungkapkan bukti bahwa pihak di dalam lingkungan perusahaan Dimana umumnya memiliki informasi yang lebih bagus tentang kondisi perusahaan dan juga prospek masa depan dibandingkan dengan pihak luar. Dalam literatur ekonomi dan juga keuangan, teori sinyal merupakan teori yang dimaksudkan untuk secara jelas memberikan bukti bahwa pihak yang ada di dalam lingkungan dari perusahaan pada umumnya mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang kondisi yang terjadi pada perusahaan serta juga mendapatkan informasi yang sangat baik dibandingkan dengan informasi yang ada pada pihak luar. Dengan begitu bisa dinyatakan bahwa perusahaan pada dasarnya memiliki informasi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan siapa ? dibandingkan dengan pihak luar dari perusahaan yang juga memiliki kepentingan dengan pihak perusahaan.

Penggunaan akan teori sinyal pada awalnya dipergunakan untuk membantu dalam memberikan penjelasan berkaitan dengan adanya ketimpangan informasi di dalam pasar tenaga kerja. Meskipun begitu dalam perkembangannya teori sinyal banyak dipergunakan untuk membantu menjawab berbagai pertanyaan dalam berbagai riset berkaitan dengan hal yang ada dalam dunia perusahaan. Sebagai contoh misalnya adalah dalam kebijakan deviden, Keputusan berkaitan dengan struktur modal serta juga penyajian dan pengungkapan informasi secara sukarela dan juga kebijakan Akuntansi. Berdasarkan teori ini maka manajer dari perusahaan yang bagus pada dasarnya pasti memiliki keinginan untuk bisa memberikan keyakinan kepada para investor bahwa prospek perusahaan mereka memamg bagus baik dan meyakinkan. atau

Adapun sinyal yang diisyaratkan oleh perusahaan pada dasarnya dapat berbentuk sinyal yang mahal ataupun juga sinyal  yang murah. Berdasarkan literatur yang ada yang dimaksudkan dengan sinyal yang mahal Dimana jika sinyal yang lebih tinggi artinya perusahann yang berciri tidak baik dapripada perusahaan yang berciri bagus maka akan mengakibatkan perusahaan yang berciri tidak baik memutuskan tidak akan menirunya. Selain itu pula dalam teori sinyal sebagaimana telah dirangkun oleh Meggison di tahun 1996 bahwa secara umum terdapat 4 pilar model sinyal yang biasa dikenal dalam literatur keuangan. Adapun 4 model sinyal tersebut secara umum adalah 1. Model sinyal yang berdasarkan masa jatuh temponya dari hutang. 2. Model sinyal yang berbasis investasi dalam korporasi atau perusahaan. 3 Model sinyal dalam struktur keuangan dan yang terakhir adalah model sinyal dividen.

Teori Akuntansi positif

Teori ini merupakan salah satu teori yang sangat klasik dalam penelitian dan riset berkaitan dengan Akuntansi dan keuangan. Mereka yang belajar dalam level doctoral biasanya sering mendapatkan materi secara spesifik berkaitan dengan teori ini. Teori ini dikeluarkan oleh Watts dan Zimmerman di tahun 1986, Dimana mereka menyatakan bahwa teori Akuntansi positif meruopakan teori berkaitan dengan masalah praktik Akuntansi. Teori ini dirancang untuk memberikan penjelasan dan juga prediksi berkaitan dengan perusahaan mana yang akan dan juga perusahaan mana yang tidak akan menggunakan metode tertentu, meskipun juga tidak disebutkan metode apa yang akan dipergunakan oleh perusahaan.

Positive accounting theory atau biasa disebut dengan teori Akuntansi positif yang dikembangkan oleh Watts dan Zimmerman merupakan teori yang dikeluarkan berdasarkan asumsi bahwa pada dasarnya semua Tindakan yang dilakukan oleh individu didorong atas dasar kepentingan pribadi dan juga bahwa seluruh individu pada dasarnya akan selalu bertindak sesuai dengan kepentingan mereka dengan tujuan untuk bisa meningkatkan kesejahteraan yang mereka miliki. Dengan adanya asumsi bahwa kepentingan pribadi akan mendorong semua Tindakan dari individu maka dalam teori Akuntansi positif yang terjadi adalah adanya prediksi bahwa organisasi pada dasarnya akan berusaha untuk bisa menempatkan mechanism yang akan menyeimbangkan antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan pihak pemilik perusahaan ( mhy )