Kecerdasan buatan (AI) semakin banyak diterapkan dalam audit internal untuk mendeteksi anomali dan fraud secara otomatis. AI memudahkan auditor dengan mengurangi beban kerja manual, memungkinkan fokus pada analisis strategis. Dengan pemrosesan data real-time, AI mempercepat audit berkelanjutan dan memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan (Brown-Liburd et al., 2015). Implementasi AI juga menurunkan risiko kesalahan dalam laporan keuangan, sehingga meningkatkan akurasi dan kredibilitas. Hal ini menciptakan transparansi yang lebih baik di mata regulator dan investor.

AI memungkinkan analisis mendalam terhadap pola transaksi dan memberikan peringatan dini terhadap aktivitas yang mencurigakan. Selain meningkatkan efektivitas, teknologi ini membantu menekan biaya audit eksternal. Dengan algoritma yang terus berkembang, AI memberikan wawasan yang lebih mendalam dalam mitigasi risiko dan pengambilan keputusan. Penggunaan AI juga meningkatkan reputasi perusahaan melalui tata kelola yang lebih baik. Di masa depan, AI diharapkan menjadi standar baru dalam praktik audit internal (Vasarhelyi et al., 2015).

Referensi:

  • Brown-Liburd, H., et al. (2015). The future of audit: AI and continuous auditing. Journal of Information Systems, 29(2), 13-28.
  • Vasarhelyi, M. A., et al. (2015). Continuous auditing and artificial intelligence. Managerial Auditing Journal, 30(5), 403-418.