Dalam mengerjakan berbagai penelitian di bidang Akuntansi, keuangan dan juga bisnis kita seringkali dihadapkan dengan pertanyaan awal berkaitan dengan teori apa yang mendasari penelitian kita. Atas dasar itulah maka tidak ada salahnya bila kita mencoba mengenal berbagai teori yang sering kita pergunakan dalam penelitian Akuntansi, keuangan dan juga bisnis. Tulisan ini mencoba mengangkat berbagai teori yang dipergunakan dalam penelitian Akuntansi. Dengan begitu diharapkan mereka yang melakukan penelitian baik skripsi, tesis dan atau penelitian lain tidak akan kesulitan berkaitan dengan teori yang akan mereka pergunakan.

Adapun beberapa teori itu diantaranya adalah :

1, Teori hipotesa pasar efisien. Merupakan teori yang menjelaskan bahwa harga asset yang ada di pasar merupakan pencerminan dari semua informasi yang ada. Adapun dari teori ini terdapat implikasi langsung bahwa pada dasarnya sangat sulit untuk mengalahkan pasar secara konsisten karena harga pasar pada dasarnya hanya memberikan reaksi terhadap informasi baru yang ada atau juga adanya perubahan dalam Tingkat diskonto. Teori ini dikembangkan oleh Eugene Fama yang menyatakan bahwa saham akan selalu diperdagangkan pada nilai wajarnya sehingga akan sangat tidak mungkin bagi pihak investor untuk melakukan pembelian saham yang undervalued atau juga melakukan pembelian saham yang harganya meingkat atau overvalued. Dalam sejarahnya teori pasar efisien telah didahului oleh argument yang disampaikan oleh Hayek dimana dikatakan bahwa pasar merupakan cara yang paling efektif untuk menggabungkan berbagai potongan informasi yang tersebar di dalam individu di Masyarakat.

Dalam teori ini yang utama perlu diketahui tentang berbagai bentuk dari efisiensi pasar. Dalam bentuk efisiensi yang lemah, harga yang ada di masa depan tidak dapat diprediksi dengan adanya Analisa harga yang terjadi di masa yang lalu. Kelebihan dari pengembalian tidak akan dapat diperoleh di dalam jangka panjang dengan menggunakan strategi investasi berdasarkan harga saham historis atau juga data yang bersifat data historis. Sementara dalam efisiensi yang bersifat semi kuat dapat dilihat bahwa harga saham akan menyesuaikan diri dengan informasi baru yang tersedia fdengan cepat dan juga dengan cara yang tidak bias yang membuat tidak ada keuntungan yang bisa diperoleh dengan memperdagangkan informasi tersebut.

Sementara dalam bentuk efisiensi yang kuat maka harga saham akan menunjukkan semua informasi baik yang bersifat umum mapun personal dan juga tidak ada yang bisa mendapatkan keuntungan yang lebih. Adapun bukti empiris yang menunjukkan adanya efisiensi pasar dapat dilhat dari studi yang dilakukan oleh Fama di tahun 1970 dimana dirinya melakukan kajian terhadap literatur dari random walk dan juga melakukan riset terhadap adanya kandungan informasi di dalam sekuen dari harga masa lalu Dimana dari hasilnya menunjukkan bahwa dari studi yang ada sangat mendukung adanya hipotesa pasar dengan efisien yang lemah.

  1. Teori Manajemen Keuangan Perilaku atau Behavioral Finance Theory

Teori ini dikeluarkan oleh Daniel Kahneman, seorang psikolog Amerika Serikat. Teori ini muncul dengan adanya fakta bahwa Keputusan finansial yang paling penting adalah Pembangunan portfolio investasi di Masyarakat. Dalam teori ini dinyatakan bahwa bagi kebanyakan pihak investor individual investasi yang dilakukan di pasar modal merupakan satu bagian utama fdari kekayaan yang ada pada saat ini dan juga di masa depan. Meskipun begitu sangat disadari bahwa membangun portfolio investasi pada dasarnya merupakan masalah keuangan yang rumit yang juga memerlukan banyak beban untuk bisa menyelesaikannya. Seperti diketahui bahwa pihak investor akan selalu cenderung pada distribusi marjinal asset sementara di sisi yang lain seringkali mengabaikan pengaruh asset individual pada asset total portofolio mereka. Hal ini bisa menyebabkan portfolio investasiĀ  menjadi tidak efisien dan juga tidak disukai karena akan mengabaikan manfaat dari diversifikasi. Adapun yang menjadi pembahasan utama dari teori perilaku keuangan adalah usaha untuk menjelaskan mengapa pelaku pasar bisa membuat kesalahan secara sistematis yang tidak masuk akal dan juga bertentangan dengan asumsi yang ada dari para pelaku pasar secara rasional. Kesalahan tersebut dapat menyebabkan terjadinya inefisiensi pada pasar. Adanya kesalahan tersebut bisa disebabkan oleh perhatian investor yang terbatas dan juga investor yang terlalu percaya diri.

  1. Teori Kontingensi

Teori kontingensi merupakan teori organisasi Dimana dalam teori ini dikatakan tidak ad acara yang terbaik untuk bisa mengatur korporasi atau juga membuat Keputusan. Adapun itu Tindakan optimal adalah sangat tergantung pada situasi internal dan eksternal yang dihadapi. Ide pertama berkaitan dengan teori kontingensi awalnya dinyatakan oleh Lawrence dan Lorsch dalam buku mereka Organization and Environment yang terbit pada tahun 1967. Dalam buku ini dilaporkan hasil studi pada 10 organisasi yang beroperasi dalam berbagai lingkungan yang berbeda. Risetnya sendiri dilakukan secara terbuka Dimana dianalogikan organisasi sebagai organisme yang hidup serta memamdang organisasi sebagai elemen yang saling berkaitan dan juga dipengaruhi oleh lingkungannya. Riset ini juga dilakukan dalam rangka menambah Tingkat pemahaman dari pihak manajer di dalam satu organisasi besar yang berkepentingan terhadap aspek yang berfungsi dari system yang ada.

Adapun pendekatan dalam dunia bisnis yang menggunakan basis teori kontingensi banyak dipergunakan dalam system control manajemen, Dimana focus dari teori kontingensi dalam system control management adalahg untuk mengamati berbagai efek ketergantungan antara struktur organisasi dan juga factor kontingensi dalam usaha untuk menciptakan kinerja atau biasa disebut dengan pendekatan kontingensi structural. Dalam teori kontingensi ini terdapat model tentang kontingensi structural yang diberikan oleh Donaldson di tahun 2001 yang mana berisi 3 elemen, yaitu pertama adanya asumdsi bahwa ada hubungan antara organisasi control dan juga kontingensi. Yang kedua adanya kemungkinan akan menentukan struktur dari suatu Perusahaan dan yang ketiga adanya kecocokan antara struktur organisasi dan juga kontingensi akan menghasilkan kinerja yang unggul.

  1. Teori Agency( Teori Agensi )

Teori keagenan merupakan teori yang serng diulas dalam berbagai Penelitian Akuntansi dan bisnis. Teori ini sendiri berkaitan dengan adanya hubungan kontraktual antara anggota Perusahaan atau organisasi. Dalam model yang paling banyak digunakan terfokus pada dua individu, yaitu principal atau atasan dan juga agent atau bawahan. Teori ini dikeluarkan oleh Jensen dan Meckling. Dalam teori ini dikatakan bahwa principal memberikan kewenangan tanggung jawab pengambilan Keputusan pada agen. Dalam hal ini principal ataupun agen dipandang sebagai Keputusan ekonomi yang rasional.

Dalam teori ini dinyatakan bahwa agen akan sangat bisa berperilaku self interest atau mementingkan dirinya dan juga mementingkan dirinya sendiri yang akan sangat bertentangan dengan kepentingan dari pihak prinsipal atau pemilik. Akan timbul masalah keagenan jika kepentingan dari prinsipal dan juga agen menjadi tidak searah dan juga pihak prinsipal mengalami kurang informasi untuk menilai perilaku agen secara lebih akurat. Masalah keagenan juga dapat terjadi akibat dari moral hazard atau juga adverse selection. Yang dimaksudkan dengan adverse selection adalah satu situasi terdapat perilaku agen yang kurang kemampuan dan juga kemampuan yang kompeten dalam kaitannya dengan pekerjaan.

Dalam teori agency ini dinyatakan bahwa terdapat dua opsi bagi prinsipal dalam rangka untuk mengurangi masalah keagenan Dimana kedua hal tersebut dapat menghalangi perilaku oportunis dari pihak agen. Yang pertama adalah udaha untuk menciptakan struktur governance yang sesungguhnya Dimana di sana terdapat pelaporan dan juga board of directors. Yang kedua adalah usaha untuk menciptakan struktur governance dimana kontrak berdasarkan outcome perilaku agent dengan melalukan pembayaran kompensasi inseftif dalam rangka untuk mendapatkan kinerja yang tinggi.

  1. Teori Stewardship ( Stewardship Theory )

Teori ini hampir sama dengan teori agency, yaitu hubungan antara dua pihak yaitu prinsipal ( pemilik ) dan juga steward atau manajer. Teori ini hampir sama dengan teori agency akan tetapi dalam teori ini steward berperilaku pada dasarnya sesuai dengan kepentingan dari pemilik atau principal. Dalam teori in steward percaya bahwa dengan bekerja maka akan memajukan Perusahaan untuk kepentingan personal dipenuhi dan juga akan berperilaku yang sesuai dengan kepentingan dari Perusahaan dan juga pemilik. Dalam teori ini dikatakan bahwa para steward akan berperilaku sosial yaitu satu perilaku Dimana steward akan mengikuti keinginan dari pihak principal dan juga Perusahaan. Teori ini dikeluarkan oleh James Davis, pengajarĀ  Utah State University Amerika Serikat yang juga kepala departemen manajemen MBA di kampus tersebut ( mhy )

Referensi :

  • 25 grand Theory, Imam Ghazali, Yoga Pratama Semarang, 2020