Revolution Industry 4.0, yang ditandai oleh integrasi teknologi digital, otomatisasi, dan kecerdasan buatan, telah menciptakan transformasi mendalam dalam dunia kerja. Perubahan ini membawa sejumlah peluang dan tantangan yang signifikan bagi pekerja dan perusahaan di seluruh dunia.(Marsudi dan Widjaja 2019)

Salah satu peluang terbesar yang muncul dari Revolusi Industri 4.0 adalah peningkatan efisiensi dan produktivitas. Otomatisasi proses produksi menggunakan robot dan sistem cerdas dapat mengurangi waktu dan biaya produksi. Namun, di sisi lain, ini juga membawa tantangan terhadap pekerja yang harus beradaptasi dengan perubahan tersebut. Pekerja perlu meningkatkan keterampilan mereka, terutama dalam hal teknologi informasi dan kecerdasan buatan, untuk tetap relevan dalam pasar kerja yang berubah.

Peluang lainnya adalah munculnya pekerjaan baru di bidang teknologi. Perusahaan membutuhkan ahli data, insinyur kecerdasan buatan, dan spesialis keamanan siber untuk mengelola dan mengoptimalkan teknologi baru mereka. Oleh karena itu, pekerja yang memiliki keterampilan ini dapat menemukan peluang karir yang menjanjikan. Namun, tantangan di sini adalah kesenjangan keterampilan yang dapat menjadi hambatan bagi perusahaan dalam mencari tenaga kerja berkualitas.(Sabrina 2021)

Revolusi Industri 4.0 juga menciptakan fleksibilitas dalam cara kerja. Banyak pekerja sekarang dapat bekerja dari jarak jauh, mengakses pekerjaan mereka melalui internet. Ini memberikan peluang bagi perusahaan untuk menarik bakat dari berbagai lokasi dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif. Namun, tantangannya adalah perluasan keamanan siber dan manajemen kinerja jarak jauh yang efektif.

Di sisi lain, banyak pekerja yang mungkin menghadapi risiko kehilangan pekerjaan karena otomatisasi. Pekerjaan rutin dan repetitif cenderung digantikan oleh teknologi, memerlukan pekerja untuk memperbarui keterampilan mereka atau beralih ke sektor pekerjaan yang lebih bersifat manusiawi. Inilah salah satu tantangan terbesar Revolusi Industri 4.0, yakni memastikan bahwa tidak ada pekerja yang tertinggal.(Fonna 2019)

Pentingnya pendidikan dan pelatihan berkelanjutan juga semakin mendesak. Pekerja dan perusahaan perlu berinvestasi dalam pengembangan keterampilan agar dapat mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan perlu bekerja sama untuk menciptakan program-program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja yang berubah.(Savitri 2019)

Dengan memahami dan menghadapi peluang serta tantangan Revolusi Industri 4.0, baik pekerja maupun perusahaan dapat bersiap menghadapi masa depan yang semakin terkoneksi dan terotomatisasi. Pendidikan, inovasi, dan kolaborasi menjadi kunci untuk mengoptimalkan manfaat dari perubahan ini sambil mengurangi dampak negatifnya pada pekerjaan dan keberlanjutan ekonomi global.(Sundari 2019)

REFERENSI:

  • Fonna, Nurdianita. 2019. Pengembangan revolusi industri 4.0 dalam berbagai bidang. Guepedia.
  • Marsudi, Almatius Setya, dan Yunus Widjaja. 2019. “Industri 4.0 dan dampaknya terhadap financial technology serta kesiapan tenaga kerja di Indonesia.” Ikraith-Ekonomika 2 (2): 1–10.
  • Sabrina, R. 2021. “Manajemen Sumber Daya Manusia: Unggul, Kreatif, dan Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0.” Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis 22 (2): 216–22.
  • Savitri, Astrid. 2019. Revolusi industri 4.0: mengubah tantangan menjadi peluang di era disrupsi 4.0. Penerbit Genesis.
  • Sundari, Cisilia. 2019. “Revolusi industri 4.0 merupakan peluang dan tantangan bisnis bagi generasi milenial di Indonesia.” Dalam Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ekonomi Untidar 2019.