Tujuan utama dari sebuah bisnis adalah untuk mencari pendapatan, maka digunakan cara apapun yang tersedia. Pada saat itu pun, etika bukan sebuah konsep yang dianggap relevan dengan bisnis, sehingga tidak banyak yang dapat melihat korelasi antara kedua itu. Namun untuk mencari penghasilan harus ada pembatasan sehingga tidak menghalalkan segala cara yang ada, melainkan mempertimbangkan nilai kemanusiaan sebagai sebuah organisasi yang dikelilingi oleh masyarakat yang luas dengan asal-usul dan latar belakang yang berbeda.

Meski dengan memperhatikan etika tidak membawa keuntungan secara langsung, etika dapat menghasilkan keuntungan yang tidak langsung dalam jangka waktu yang panjang. Sebagai contoh, perusahaan sekedar menjual produk elektroniknya, namun sengaja menjual produk yang rusak, atau mengabaikan masukan atau keluhan dari pelanggan, maka nama produk tersebut akan menjadi jelek dan perusahaan akan menghilangkan pelanggan setia potensial, bahkan pelanggan potensial lainnya yang disebabkan penyebaran informasi melalui word of mouth. Dibandingkan jika perusahaan memprioritaskan kualitas, menyambut pelanggan dengan baik dan menerima segala keluhan dan langsung menindaklanjuti, maka reputasi perusahaan akan terus meningkat dan pelanggan-pelanggan tersebut akan terus setia pada perusahaan tersebut.

Etika merupakan sebuah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bisnis, karena sepanjang proses bisnis diperlukan kehadiran etika. Kembali lagi, etika merupakan salah satu pilar yang dibutuhkan untuk memastikan keberlanjutan sebuah perusahaan. Untuk mereka yang bekerja dalam sebuah organisasi, keputusan beretika menjadi bagian dari proses sehari-hari yang tidak terpisahkan. Menentukan keputusan beretika sama pentingnya dengan menjadi mahir dalam menentukan keputusan manajemen, pemasaran, keuangan, dan akuntansi.  Pada tingkat mana pun itu, dari tingkat terbawah sebagai karyawan sampai tingkat paling atas sebagai direktur, akan ada suatu saat di mana kita sebagai anggota dari organisasi itu untuk memutuskan keputusan yang beretika dan sesuai dengan nilai moral.

Dikarenakan etika memiliki sebuah kepentingan yang tidak dapat dihiraukan dalam dunia ini, etika menjadi bagian integral dalam perkembangan dan pelatihan seorang individu. Gulcan (2015) menyatakan “norma dapat diajarkan dengan mudah, namun tidak dapat diajarkan untuk taat pada peraturan jika tidak diajarkan dulu etika”, pernyataan ini menegaskan kembali kepentingan dalam mempelajari etika. Mengikuti juga perkataan Aristoteles, “mendidik pikiran tanpa mendidik hati sama saja dengan tidak mendidik sama sekali”.

Referensi:

  • Gülcan, N. Y. (2015). Discussing the importance of teaching ethics in education. Procedia: Social & Behavioral Sciences, 174, 2622–2625. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.942