Literasi keuangan merujuk pada kemampuan untuk memahami dan menggunakan berbagai keterampilan dan konsep keuangan secara efektif untuk mengelola keuangan pribadi dengan baik. Ini melibatkan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri untuk membuat keputusan keuangan yang berinformasi, termasuk membuat anggaran, menabung, berinvestasi, meminjam, dan merencanakan masa pensiun. Literasi keuangan memberdayakan individu untuk menavigasi kompleksitas dunia keuangan, menghindari kesalahan umum, dan mencapai tujuan keuangan mereka. Ini adalah keterampilan penting untuk mencapai stabilitas keuangan, keamanan, dan kesuksesan dalam masyarakat saat ini.

Literasi keuangan di Indonesia masih menjadi tantangan yang perlu diperhatikan. Berbagai studi menunjukkan tingkat literasi keuangan yang masih rendah di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Salah satu studi yang relevan adalah penelitian oleh Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2014) yang mencatat bahwa hanya sebagian kecil dari populasi Indonesia yang memiliki pengetahuan keuangan yang memadai.

Penelitian ini menyoroti pentingnya literasi keuangan dalam konteks ekonomi, di mana pemahaman yang baik tentang keuangan dapat mempengaruhi keputusan finansial individu, kesejahteraan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Di Indonesia, upaya untuk meningkatkan literasi keuangan telah dilakukan melalui program-program pendidikan keuangan di sekolah, kampanye publik, dan pelatihan literasi keuangan bagi masyarakat umum. Namun, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang keuangan di kalangan masyarakat Indonesia.

Referensi:

  • Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2014). The Economic Importance of Financial Literacy: Theory and Evidence. Journal of Economic Literature, 52(1), 5-44.