Memasuki tahun 2024 yang kini sudah berjalan selama lebih kurang hampir memasuki bulan kedua. Perkembangan politik dan ekonomi di dunia masih terasa kurang menggembirakan. Begitu juga dengan perkembangan politik dan ekonomi yang terjadi secara nasional belakangan ini. Kombinasi keduanya sangat diperlukan agar terdapat gambaran yang komprehensif tentang perkiraan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah ke depannya.

Diawali dengan perkembangan kondisi politik dan ekonomi secara global yang kini sedang terjadi.  Dalam perkembangan ekonomi dan kondisi secara global terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi kita semua saat ini memasuki tahun 2024, diantaranya adalah :

  1. Kondisi dunia yang masih bergejolak. Diantaranya adalah perang yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina yang belum selesai hingga sekarang dan terus memasuki tahun kedua sejak perang ini mulai terjadi pada 24 Februari 2022, yang merupakan konflik skala penuh antara Rusia dengan Ukraina yang sebenarnya sudah dimulai dalam skala kecil di tahun 2014. Kemudian juga terdapat pergolakan yang terjadi di Kawasan Timur GTengah dengan perang antara pihak Zionis Israel dengan Palestina di jalur Gaza yang hingga saat ini belum menemukan titik terang sejak konflik meledak pada 7 Oktober 2023 yang lalu.
  2. Konflik ekonomi yang terjadi antara Tiongkok dengan Amerika Serikat. Hal ini semakin memanas sejak adanya Keputusan Presiden Biden yang memerintahkan pembatasan pada invetasi Amerika Serikat untuk industri semikonduktor yang dibuat di RRC. Dan hal itulah yang juga menjadi salah satu factor yang semakin memicu terjadinya konflik perdagangan antara kedua negara adidaya tersebut.

Rangkaian konflik tersebut membuat ketidakpasdtian di level global menjadi sangat besar di tahun 2024 ini. Selain itu juga ketidakpastian yang terjadi secara global juga menberikan dampak pada karakteristik perkembangan dalam perekonomian secara nasional, diantaranya adalah :

  1. Adanya kondisi slower dan juga divergence growth. Kondisi ini menyebabkan adanya penurunan ekonomi pada tahun 2024 sebesar 2,8% yang mana diperkirakan akan mengalami kenaikan lagi di tahun 2025 sebesar 3%. Kondisi ini terjadi karena pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat yang masih tinggi sementara RRC mengalami perlambatan
  2. Adanya kondisi penurunan laju inflasi yang lambat yang terjadi di negara seperti Amerika Serikat. Laju inflasi diharapkan baru akan mengalami perbaikan di tahun 2024.
  3. Faktor menguatnya nilai Dollar Amerika Serikat dibandingkan dengan mata uang lainnya yang mengakibatkan terjadinya penurunan nilai mata uang lain di seluruh dunia, serta
  4. Adanya kondisi pelarian modal secara besar-besaran dari banyak negara berkembang kepada beberapa negara maju.

Bagaimana dengan perkembangan perekonomian di Indonesia ?

Perkembangan perekonomian Indonesia sendiri saat ini berdasarkan data dari Bank Indonesia menunjukkan posisi yang beragam. Menurut Bank Indonesia laju inflasi saat ini adalah sekitar 2,7 %  serta nilai tukar Rupiah pada tahun 2024 menunjukkan posisi yang cukup stabil. Artinya secara umum Indonesia berada pada kondisi fundamental perekonomian yang cukup baik.  Bahkan neraca pembayaran Indonesia juga berada pada posisi yang cukup baik. Meskipun begitu tetap ada beberapa tantangan global yang masih dapat terjadi ke depan dan dapat berdampak pada perekonomian Indonesia ke depannya. Diantaranya adalah kondisi geopolitik yang semakin memanas terutama di Kawasan Timur Tengah yang dikhawatirkan akan membuat negara adi daya terlibat serta tekanan hutang yang semakin meningkat sebagai akibat dari kondisi COVID dan juga perubahan iklim yang terjadi yang bisa berdampak pada ketahanan pangan.

Di Tengah kondisi tersebut maka menarik untuk melihat perkembangan kondisi ekonomi dan bisnis syariah yang ada di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari State Of Global Of Islamic Economy Report dikatakan bahwa Indonesia berada pada posisi ke tiga dari 15 negara yang berkembang konsep ekonomi dan bisnis syariahnya. Nomor 1 adalah Malaysia dan nomor dua adalah Arab Saudi. Dalam perkembangan keuangan syariah atau Islamic Finance Indonesia berada pada peringkat 7 dari negara-negara yang melakukan pengembangan keuangan syariah. Sementara dalam perkembangan industry halal yang pastinya sangat berkaitan dengan konsep ekonomi syariah Indonesia berada pada posisi ke dua. Berikut adalah tabel yang menunjukkan perkembangan tersebut.

Selain itu juga terlihat bahwa perkembangan Tingkat literasi dari keuangan syariah juga mengalami peningkatan. Saat ini Tingkat literasi keuangan syariah sudah mencapai 49,68 persen. Ini merupakan peningkatan dari periode sebelumya yang berjumlah hanya sekitar 38,03% di tahun 2019. Selain itu juga pasar Fintech Syariah juga mengalami peningkatan seiring dengan tumbuhnya beberapa fintech syariah baru dan juga peningkatan dalam perkembangan pasar modal syariah di Indonesia dengan bertambahnya jumlah investor yang berinvestasi di pasar modal syariah Dimana jumlahnya kini mencapai 130.497 investor. Juga penerbitan instrument sukuk negara yang juga mengalami banyak peningkatan. Yang cukup menarik adalah penggunaan pendanaan dengan menggunakan instrument wakaf uang yang kini nilainya mencapai Rp 2,6 milyar. Dengan begitu terlihat bahwa di Tengah tantangan kondisi dunia internasional yang semakin kompleks perkembangan ekonomi syariah tetap mengalami peningkatan ( mhy )

Referensi :

  • State Global Of Islamic Economy Report 2023
  • Perkembangan Pernelitian Ekonomi dan Keuangan Syariah , Huda, Nurul ( 2024 ), PPT disampaikan dalam  seminar USAKTI