Prinsip-prinsip Akuntansi yang dikatakan terintegrasi dengan konsep syariah adalah  Islam adalah seperangkat panduan atau nilai-nilai yang membimbing praktik akuntansi agar sejalan dengan prinsip-prinsip syariah dan juga di dalamnya dipertimbangkan dengan berbagai  aspek moral, etika, dan keadilan dalam pelaporan keuangan dan operasional bisnis. Adapun  prinsip yang mendasari Akuntansi yang dikatakan terintegrasi secara syariah tersebut diantaranya  meliputi:

  1. Kepatuhan Syariah : Prinsip ini menekankan pentingnya patuh terhadap hukum dan nilai-nilai syariah Islam, termasuk larangan terhadap riba (bunga), gharar (ketidakpastian yang berlebihan), maysir (spekulasi), dan praktik-praktik yang bertentangan dengan etika Islam.
  2. Transparansi dan Pertanggungjawaban : Prinsip ini menekankan transparansi dalam pelaporan keuangan dan operasional, serta pertanggungjawaban terhadap semua pemangku kepentingan, termasuk pemilik saham, karyawan, konsumen, dan masyarakat umum.
  3. Keadilan : Prinsip ini mendorong pembagian keuntungan dan kerugian yang adil dan seimbang antara berbagai pihak yang terlibat dalam bisnis, tanpa eksploitasi atau penindasan.
  4. Adanya Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan : Prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk memperhitungkan dampak sosial dan lingkungan dari keputusan bisnisnya, serta melibatkan diri dalam tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan praktik bisnis berkelanjutan.
  5. Memiliki Etika dan Integritas : Prinsip ini menggarisbawahi perlunya perilaku bisnis yang etis, menghindari benturan kepentingan, dan menjunjung tinggi integritas dalam semua transaksi dan pelaporan.
  6. Adanya Keberlanjutan dan Stabilitas Ekonomi : Prinsip ini menekankan pada praktik bisnis yang berkelanjutan dan keuangan yang stabil, serta menghindari risiko yang tidak terkendali.
  7. Berfungsi juga untuk kepentingan pemberdayaan ekonomi : Prinsip ini mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat secara luas, mengurangi kesenjangan sosial, dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ekonomi umum.
  8. Adanya Keseimbangan Spiritual dan Material : Prinsip ini mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara pencapaian material dan spiritual dalam konteks bisnis dan ekonomi.

Prinsip-prinsip ini membentuk kerangka kerja untuk mengembangkan sistem akuntansi yang terintegrasi dengan prinsip-prinsip Islam, menciptakan transparansi, keadilan, dan etika dalam semua aspek bisnis. Akuntansi Terintegrasi Islam bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara keuangan dan moral, serta mendorong praktik bisnis yang lebih holistik dan berkelanjutan dalam masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.

Referensi :

  • Djamil, Nasrullah ( 2023 ),” Akuntansi Terintegrasi Islam, Alternatif Model dalam Penyusunan laporan Keuangan “, Jurnal Audit Akuntansi Manajemen Terintegrasi, Vol 1 No 1