Perencanaan dan persiapan adalah kunci keberhasilan transformasi dari audit tradisional ke agile audit. Tujuh praktik terbaik ini memberikan landasan untuk membantu Anda membangun rencana transformasi agile audit (Mkoba & Marnewick, 2020).

  1. Pergeseran Pola Pikir untuk Merangkul Perubahan sebagai Keyakinan Baru
    Sebelum secara formal beralih ke agile audit, Anda dapat menerapkan pola pikir agile. Dalam cara kerja yang agile, auditor terus-menerus beralih berdasarkan informasi baru, yang memerlukan komunikasi terbuka dan transparansi dengan pemangku kepentingan (Griffith et al., 2015). Peningkatan kolaborasi akan memperkuat upaya untuk memposisikan auditor sebagai agen perubahan yang berpikiran maju.
  2. Pilih Anggota Tim Agile Anda
    Seseorang harus memimpin upaya transformasi, meskipun mereka bukan ahli yang agile. Memikirkan transisi sebagai sebuah proyek yang memerlukan manajer proyek akan membantu menjaga perubahan tetap pada jalurnya. Orang atau tim ini ada untuk memastikan transformasi memiliki sumber daya, rencana komunikasi, dan pelatihan yang tepat untuk memastikan keberhasilan.
  3. Evaluasi Perangkat Saat Ini untuk Melihat Kesenjangan
    Agile audit menggunakan siklus hidup audit yang lebih pendek yang memungkinkan auditor mengubah arah berdasarkan perubahan dalam lingkungan risiko. Teknologi audit Anda juga harus mendukung cara kerja Anda yang agile.
  4. Persiapkan Tim Anda Dengan Kebijakan & Prosedur Agile Khusus serta Pelatihan
    Setiap transformasi agile itu unik, jadi penting untuk mendokumentasikan proses agile Anda saat Anda melakukan perubahan dan mengambil keputusan. Dokumentasi harus mencakup kapan dan bagaimana menggunakan pendekatan agile dan skenario audit mana yang lebih sesuai dengan pendekatan tradisional. Program pelatihan audit agile Anda harus mencakup kebijakan dan prosedur (Beerbaum, 2020). Pelatihan menetapkan ekspektasi dan memberikan panduan yang konsisten kepada tim Anda. Sebagai praktik terbaik, persiapkan sumber daya pelatihan yang dapat dijadikan acuan oleh setiap auditor di masa-masa awal transformasi.
  5. Menerapkan Teknologi Modern untuk Meningkatkan Efisiensi Audit
    Rangkaian teknologi audit lengkap Anda, termasuk otomatisasi, analitik, kolaborasi, dan alat visualisasi, harus diarahkan untuk meningkatkan efisiensi dan keagilean auditor. Otomatisasi dapat membantu Anda menjadi lebih agile dengan memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai area risiko sebelum Anda memulai pengujian. Menggunakan solusi otomatisasi dapat memberikan informasi yang diperlukan dan bahkan mendukung upaya pengujian sehingga tim audit dapat fokus pada pengujian yang lebih bernilai tambah.
  6. Kaitkan Audit dengan Prioritas Bisnis untuk Mengaudit Risiko yang Tepat pada Waktu yang Tepat
    Semua pekerjaan yang dilakukan oleh audit internal harus selaras dengan strategi bisnis organisasi. Audit harus berhubungan dengan risiko yang menghambat manajemen dalam mencapai tujuan strategisnya.
  1. Jadilah Agile Dengan Transformasi Agile
    Salah satu cara untuk melakukan transisi adalah dengan memasukkan agile ke dalam bagian audit individu. Dalam perencanaan, misalnya, Anda dapat meminta tim audit mulai memikirkan risiko yang harus diatasi, bukan program yang harus dijalankan. Kemudian dalam pelaporan, fokuslah untuk mengomunikasikan masalah dengan lebih cepat sehingga Anda dapat menyelesaikannya dengan lebih cepat

References:

Beerbaum, D. (2020). Application of agile audit : A case study research. December, 1–20.

Griffith, E. E., Hammersley, J. S., Kadous, K., & Young, D. (2015). Auditor mindsets and audits of complex estimates. Journal of Accounting Research. https://doi.org/10.1111/1475-679X.12066

Mkoba, E., & Marnewick, C. (2020). Conceptual Framework for Auditing Agile Projects. IEEE Access, 8, 126460–126476. https://doi.org/10.1109/ACCESS.2020.3007874

 

BLH

Image Source: Google Images