MEMAHAMI KONSEP DASAR TEKNOLOGI DAN ETIKA/TECHNOLOGY AND ETHICS
Etika dan teknologi semakin penting dalam kehidupan sehari-hari dan sering berinteraksi satu sama lain. Salah satu contoh bagaimana teknologi dan etika memengaruhi kehidupan sehari-hari adalah bahwa kita dapat dengan mudah menyimpan dan berbagi data pribadi di era digital. Bagaimana data pribadi disimpan dan digunakan bergantung pada etika. Pengguna teknologi harus menghormati privasi orang lain dan menghindari memberikan informasi pribadi tanpa izin. Penggunaan media sosial menunjukkan bagaimana etika dan teknologi saling terkait. Etika digital mencakup cara kita berinteraksi dengan internet, seperti menghindari pelecehan, menghormati hak cipta, dan memastikan informasi benar sebelum dibagikan. Kita sering berurusan dengan konten digital, seperti buku, musik, dan video, tetapi secara moral kita harus membayar untuk konten yang kita gunakan dan menghormati hak cipta. Penggunaan atau pembajakan yang melanggar hukum adalah tidak etis.
Contoh Technology and Ethics dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut : sopan dalam menggunakan sosial media. Sebagai manusia yang hidup di era teknologi yang berkembang, pastinya sudah sangat fasih dan sering dalam menggunakan sosial media. Namun perlu diingat, bahwa esensi dari menggunakan sosial media yang berupa mendekatkan diri dengan lingkungan sosial, juga perlu diimbangi dengan sikap sopan santun atau bisa dibilang dengan etika. Etika ini perlu diimplementasikan dalam penggunaan sosial media karena kehidupan dalam bersosial media adalah representasi dari kehidupan kita sebagai manusia pada umumnya. Sehingga, penting bagi kita untuk tetap menjaga sikap serta menghormati pengguna sosial media lainnya yang berarti kita menghormati manusia lainnya.
Mengirimkan bukti pembayaran asli. Dalam melakukan transaksi keuangan, tak jarang didapati proses dimana pembeli perlu melakukan konfirmasi pembayaran secara manual kepada penjual dengan cara memotret bukti transfer pembayaran. Dalam hal ini, masih terdapat banyak kasus dimana seseorang melakukan manipulasi data dengan menggunakan teknologi. Sehingga hasil manipulasi tersebut menunjukkan data yang seolah-olah benar. Hal ini tentunya tidak mencerminkan etika dalam berteknologi dan perlu dihindari. Tidak merusak fasilitas umum berbasis teknologi. Pemerintah sudah banyak mengimplemtasikan penggunaan teknologi pada ruang terbuka publik sehingga bisa digunakan oleh masyarakat. Namun, kerap kali alat atau media elektronik berbasis teknologi tersebut secara sengaja atau tidak sengaja dirusak oleh orang-orang. Melalui perusakan yang tidak mencerminkan pengguna yang beretika, kerusakan fasilitas tersebut dapat menganggu proses yang ada, bahkan tak jarang menimbulkan kerugian lebih lanjut. Oleh karena itu penting untuk selalu beretika ketika menggunakan teknologi dimanapun kita berada.
Contoh Technology and Ethics dalam perusahaan sebagai berikut :
Melakukan pembagian akses untuk aktivitas teknologi (segregasi dan otorisasi). Dengan melakukan segregasi tugas dan pemberian otorisasi, keamanan data dari perusahaan lebih terjaga. Hal ini berkaitan dengan bagaimana perusahaan akan mengetahui pihak mana yang bertanggung jawab untuk pengelolaan data tertentu. Sehingga melalui cara ini, karyawan akan memiliki rasa tanggung jawab dan etika lebih untuk bisa melakukan tugas dengan sebaik mungkin. Etika tercermin ketika karyawan dapat melakukan tugas secara tepat waktu dan benar sehingga ketika dilakukan pengecekan oleh atasan maka hasilnya adalah benar. Menerapkan cyber security. Cyber security perlu diterapkan oleh suatu perusahaan untuk menjaga data serta privasi perusahaan yang tentunya merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan. Keamanan data tidak hanya berkaitan dengan perusahaab, namun juga data pelanggan atau konsumen. Sehingga biasanya untuk mencegah adanya kecurangan atau kejahatan terhadap data, maka perusahaan akan memiliki bagian cyber security yang tugasnya membangun perlindungan atas data perusahaan. Sehingga pihak yang tidak berwenang tidak akan bisa mengakses data tertentu maupun penyusup tidak bisa membobol data tersebut. Melakukan update data/password secara berkala. Mengingat akan banyaknya scamming yang masuk termasuk ke email karyawan, maka biasanya perusahaan akan merekomendasikan karyawan mereka untuk melakukan updata password pada akun email karyawan mereka secara berkala. Hal ini berkaitan dengan etika karyawan untuk mematuhi segala peraturan maupun imbauan perusahaan yang tentunya memiliki maksud yang baik.
Referensi:
Archie B. Carroll, Jill Brown, Ann K. Buchholtz. (2018). Business & Society: Ethics, Sustainability & Stakeholder Management. 10. Cengage Learning. Boston. ISBN: 9781305959828.
Image Source: Google Images
Comments :