Audit Manajemen Untuk Penerapan Desain Ramah lingkungan Pada UMKM

Kita ketahui bahwa desain ramah lingkungan dapat meningkatkan keunggulan bersaing bagi UMKM. Namun demikian banyak UMKM yang belum paham bagaimana caranya atau melakukannya (know-how). Untuk itulah diperlukan epran dari audit manajemen untuk dapat membantu UMKM untuk memahami dan menerapkan desain ramah lingkungan ini di kalangan UMKM (Demirel & Danisman, 2019).

Peranan yang dapat dilakukan audit manajemen, antara lain:

  1. Meningkatkan visibilitas peluang pasar saat ini dan masa depan untuk produk ramah lingkungan.
    Informasi yang memadai tentang peluang pasar memainkan peran kunci dalam mewujudkan desain ramah lingkungan. Selain menutup kemungkinan kesenjangan dalam visibilitas peluang pasar saat ini, sangat penting bagi UMKM untuk memperkirakan apakah pengembangan produk ramah lingkungan dapat memberi mereka keunggulan kompetitif dalam jangka menengah. Salah satu faktor penting dalam hal ini adalah bahwa kerangka legislatif yang berkembang harus terlihat seperti peraturan yang sudah ada. UMKM harus lebih aktif mendapatkan informasi tentang kemungkinan perkembangan bidang kebijakan publik yang relevan di berbagai tingkat (Asia, nasional, regional, lokal) serta faktor-faktor pembentuk pasar lainnya.

 

  1. Memodulasi dan mentransfer praktik terbaik diseminasi desain ramah lingkungan.
    Transfer ini harus dicapai antara perantara dengan tingkat pengalaman dan kompetensi yang berbeda-beda dalam sosialisasi desain ramah lingkungan. Untuk benar-benar menangani mayoritas UMKM yang aktif dalam pengembangan produk, penting untuk melibatkan perantara yang sudah mapan dalam mendukung UMKM arus utama dan bukan hanya aktor-aktor yang membatasi diri mereka pada isu lingkungan saja (Paulson & Sundin, 2015). Pada saat yang sama, praktik diseminasi terbaik harus dikembangkan lebih lanjut. Mengingat penguatan insentif yang diberikan oleh pemerintah, fokus utama upaya-upaya bagi UMKM dapat diarahkan pada dukungan teknis dan informatif.

 

  1. Menyediakan informasi teknis desain ramah lingkungan.
    Perantara memerlukan berbagai jenis informasi teknis. Hal ini mencakup pengetahuan metodologis desain ramah lingkungan, kompilasi kasus desain ramah lingkungan yang berhasil, data dan metodologi untuk mengevaluasi kesehatan ekologis suatu produk. Sebagian besar informasi ini tersedia dalam bentuk panduan desain ramah lingkungan, sebagai alat evaluasi, dll. Namun, kendala bahasa dan kurangnya jaringan intra dan internasional sejauh ini menghambat distribusi data dan pengetahuan yang optimal di dalam dan antar Anggota. Amerika. Inisiatif jaringan Eropa dapat mengkatalisasi pertukaran informasi tersebut. Selain itu, disarankan untuk mendanai pengembangan alat dan metode yang lebih spesifik pada sektor tertentu.

 

  1. Pendampingan dan umpan balik
    Diperlukan mekanisme pendampingan dan umpan balik yang tetap yang dapat memberikan informasi secara terus-menerus kepada para pembuat kebijakan di berbagai tingkat tentang efektivitas instrumen sisi penawaran dan permintaan dalam membuat produk UMKM lebih ramah lingkungan dan dampak sampingnya. dari langkah-langkah ini. Hal ini memungkinkan penyesuaian kebijakan dan keseimbangan serta koordinasi yang lebih baik antara tindakan-tindakan individual (Vallet & Eynard, 2012). Melibatkan organisasi cabang, asosiasi UMKM tertentu, dan perantara lainnya dalam panel produk dapat menjadi elemen penting dalam pemberian umpan balik tersebut.

Agar efektif, inisiatif yang ditujukan pada UMKM perlu mempertimbangkan kekhasannya sektor dan harus berkonsentrasi pada industri-industri yang produknya ramah lingkungan pembangunan dianggap sangat penting dan UMKM memainkan peran kunci. Identifikasi industri-industri utama ini merupakan langkah awal yang penting. Pada akhirnya, langkah-langkah UMKM tersebut harus dikoordinasikan dengan inisiatif Komunitas lainnya yang terkait untuk UMKM, terutama yang berdedikasi pada inovasi atau pertukaran praktik terbaik.

Referensi:

Demirel, P., & Danisman, G. O. (2019). Eco-innovation and firm growth in the circular economy: Evidence from European small- and medium-sized enterprises. Business Strategy and the Environment, 28(8), 1608–1618. https://doi.org/10.1002/bse.2336

Paulson, F., & Sundin, E. (2015). Challenges and trends within eco-design. Proceedings of EcoDesign 2015 International Symposium.

Vallet, F., & Eynard, B. (2012). Using eco-design tools: An overview of experts’ practices. Design Studies, 34(3), 345–377. https://doi.org/10.1016/j.destud.2012.10.001

BLH

Image Source: Google Images

Comments :