Dengan adanya audit terhadap laporan keuangan, maka akan meminimalisir kesalahan / error dalam perhitungan maupun perbedaan informasi angka dalam akun sebelum terjadinya closing dalam Perusahaan.

Beberapa prosedur audit yang dapat dijalankan, antara lain:

  1. Perhitungan angka pada laporan keuangan
  2. Mendetailkan angka dalam pendapatan
  3. Meninjau Kembali beban-beban yang ada dalam Perusahaan
  4. Pengambilan sample dalam perhitungan

Pada saat memulai perhitungan angka laporan keuangan, auditor akan melakukan perhitungan untuk melakukan verifikasi terhadap angka yang sudah ada. Jika sudah selesai perhitungan di pendapatan, biasanya auditor akan melakukan metode yang sama terhadap angka dari beban.

Sementara mendetailkan angka dilakukan oleh auditor melalui beberapa tahapan. Pertama, adalah menarik semua transaksi keuangan dari ledger yang ada untuk mengetahui transaksi apa yang akan diperiksa. Kedua, periksa Kembali simpulan data (jika ada). Lalu, auditor akan mengambil sample berdasarkan ketentuan / kriteria tertentu yang sudah disepakati. Auditor juga akan mencocokan dengan bukti-bukti pendukung yang ada, apakah sudah valid atau tidak transaksi nya. Terakhir, auditor akan memastikan bahwa transaksi sudah tercatat pada pos yang benar.

Sekarang, auditor akan mengecek beban yang ada. Ketika mengecek beban, auditor akan menarik data transaksi yang dibutuhkan dan berkaitan dengan beban yang ada. Auditor kemudian akan mengecek angka-angka yang tertera di laporan untuk memastikan apakah nilai nya sudah sesuai (dengan data yang ada). Auditor dapat menjumlahkan Kembali data pos beban yang ada untuk mencocokan jumlahnya. Terakhir, auditor dapat mengecek tanggal yang tertera untuk mengetahui apakah transaksi sudah sesuai dan apakah transaksi tersebut memiliki bukti pendukung yang sesuai.