Selain piutang, klien tentunya memiliki hutang. Maka, auditor juga dapat melakukan pengecekan terhadap hutang yang dimiliki klien. Selain hutang, klien juga memiliki persediaan (inventory) dan dapat dilakukan pengecekan.

Dalam melakukan audit terhadap persediaan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

  1. Analisa cutoff (periode nya)
  2. Rekonsiliasi antara jumlah fisik dari persediaan terhadap pencatatan (misal di buku besar)
  3. Pengecekan terhadap barang-barang yang berisiko tinggi (misal mudah dicuri / harga nya mahal)
  4. Pengecekan terhadap barang-barang yang sudah harus disusutkan
  5. Pengecekan kepemilikan barang (maupun Gudang) apakah benar dimiliki oleh klien atau tidak

Sementara jika ingin melakukan audit untuk hutang, ada beberapa hal yang harus dilakukan, seperti:

  1. Melakukan pengecekan terhadap SOP berkaitan dengan siklus pengeluaran (expenditure cycle) dan akun dari hutang
  2. Melakukan pengecekan (tracing dan vouching) kepada dokumen pendukung yang ada
  3. Melakukan konfirmasi kepada pemberi hutang / suppliers
  4. Mencocokan angka hutang pada laporan keuangan

Sumber: PPT BOL Method & Practice Computerized Audit