Gas rumah kaca (GRK) adalah gas-gas di atmosfer bumi yang berfungsi menangkap panas dan membuat bumi menjadi hangat. Sementara efek rumah kaca adalah proses penghangatan bumi karena adanya penyerapan sinar infra merah dari matahari. Dari sinar tersebut, harusnya 30% dipantulkan kembali dan sisanya diserap bumi. Namun, saat ini efek rumah kaca justru meningkat dan menyebabkan suhu bumi menjadi lebih panas.  

Menurut national Aeronautics and Space Administration (NASA), terdapat enam jenis gas rumah kaca, yaitu: 

  1. Uap Air (H2O) 
  2. Karbon Dioksida (CO2)
  3. Metana (CH4) 
  4. Ozon (O3) 
  5. Dinotrogen Oksida (N2O) 
  6. Klorofluorokarbon (CFC)  

Adapun dampak dari gas rumah kaca (GRK) adalah sebagai berikut: 

  1. Suhu tahunan bumi secara keseluruhan diperkirakan akan meningkat 
  2. Peningkatan curah hujan yang mengakibatkan risiko banjir yang lebih tinggi 
  3. Menipisnya lapisan es di kutub utara, ini mengakibatkan permukaan air laut akan semakin tinggi dan diperkirakan akan menenggelamkan beberapa wilayah. 
  4. Gelombang panas yang tinggi mengakibatkan risiko kebakaran hutan yang tinggi 
  5. Cuaca menjadi sangat cepat berubah dan mengakibatkan beberapa sektor terpengaruh seperti pertanian, kehutanan, pariwisata, dsb 
  6. Kerusakan infrastruktur yang disebabkan oleh kejadian cuaca yang ekstrem, seperti hujan yang terlalu lebat, badai, dan kemarau yang terlalu panjang.  

United States Environmental Protection Agency menjelaskan beberapa aktivitas manusia yang menjadi penyumbang terbesar gas rumah kaca saat ini: 

  • Pembangkitan listrik dan produksi panas (23 persen pada 2010) 
  • Industri (24 persen pada 2010) 
  • Agrikultrul, kehutanan, dan alihfungsi lahan (22 persen pada 2010) 
  • Transportasi (15 persen pada 2010) 
  • Bangunan (6 persen pada 2010)  
  • Energi lainnya (10 persen pada 2010)  

Emisi gas rumah kaca dari bahan bakar fosil telah meningkat secara signifikan sejak 1900. Sejak 1970, emisi karbon dioksida meningkat sekitar 90 persen. Pembakaran bahan bakar fosil dan proses industri menyumbang sekitar 78 persen dari total peningkatan gas rumah kaca dari 1970 hingga 2011. 

Reference: