Kinerja performa organisasi bisnis merefleksikan bagaimana para pemimpin memiliki sikap dan pemikiran yang adaptif dan inovatif melalui pengembangan strategi bisnis sebagai dasar dalam mencapai tujuan dengan efektif. Pemimpin bertanggung jawab untuk memastikan strategi perencanaan yang disusun telah dipertimbangkan dengan baik, dimana salah satunya dengan berlandaskan kepada data yang diolah menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pemimpin dan pengguna laporan keuangan (Munoko et al., 2020).

Pada penelitian (Jia et al., 2015) membangun kerangka konseptual berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang digabungkan kepada fenomena pertumbuhan data yang semakin pesat di dunia industri, dimana menghasilkan “Data Driven Decision Makin Capabilities Framework” yang bertujuan untuk menganalisis kemampuan organisasi dalam mengutilisasikan data menjadi informasi yang berharga bagi kemajuan dunia bisnis dan industri. Hal tersebut sesuai dengan profesi akuntan yang bertanggung jawab atas penyajian laporan keuangan perusahaan, dimana akuntan dianggap sebagai pemilik data dan memastikan seluruh data yang diperoleh dapat mendukung kualitas pelaporan keuangan (Kurniawan & Mulyawan, 2023). Berikut berdasarkan laporan “Data Driven Business Transformation” oleh KPMG terdapat beberapa langkah yang dilakukan oleh perusahaan sebagai organisasi berbasis data dalam mengambil keputusan:

  1. Develop Integrated Data Warehouse: Perusahaan dapat mengembangkan tempat penyimpanan data yang mudah diakses dan dilakukan penyimpanan dan penarikan secara real-time, dimana selain dapat digunakan oleh pengguna data juga memberikan kemudahan bagi pemimpin untuk melihat laju pertumbuhan data dan bagaimana tata kelola data dilakukan sesuai IT Infrastruktur yang mendukung. Dengan penyimpanan data yang mendukung meningkatkan kapabilitas organisasi dalam mengidentifikasi informasi tersembunyi yang dapat menjadi landasan kekuatan bagi perusahaan untuk mengembangkan nilai tambah serta daya saing yang kompetitif terhadap kompetitor.
  2. Make Data Readily Available: Menghasilkan informasi laporan keuangan yang transparan dan akuntabel dengan pengawasan yang ketat berdasarkan prosedur manajemen dan aturan kode etik yang mendukung tenaga kerja untuk menuntaskan tanggung jawab secara jujur dan terbebas dari kecurangan. Perusahaan perlu memastikan perputaran data dalam perusahaan terbebas dari serangan siber dengan sistem keamanan yang terpercaya untuk menggunakan data yang dimiliki setiap waktu bila dibutuhkan.
  3. Understand Limitation: Pengembangan sistem membutuhkan daya analisis yang komprehensif dan mendukung terhadap ruang lingkup operasional bisnis, sehingga dengan memahami kualitas bisnis dapat memproyeksikan pengembangan sistem yang terintegrasi. Pengembangan IT Infrastruktur perlu adanya pengendalian secara berkala untuk memastikan bahwa sistem dapat dioperasikan secara berkelanjutan dan menghindari risiko yang merugikan dengan pemanfaatan biaya yang tinggi. Pada penelitian (Deniswara et al., 2021) melakukan studi kasus kepada pengoperasian ERP berbasis Private Cloud pada perusahaan di Indonesia, dimana dengan mengembangkan sistem secara InHouse memiliki beberapa kelemahan yang perlu dilakukan mitigasi secara tangkas agar tidak berdampak kepada kerugian operasional bisnis. Selain itu, menghindari terjadinya pelacakan data secara sembarang kepada antar bagian internal berdampak kepada pencurian data.
  4. Harness Tools: Penyajian data yang akurat, valid, dan terpercaya menghasilkan informasi yang bermakna bagi para pemangku kepentingan untuk mengetahui laju keuangan perusahaan di masa mendatang dengan melakukan forecasting yang membantu prediksi pengelolaan risiko. Selain itu, investor dan kreditur dapat menganalisis kondisi kesehatan keuangan perusahaan untuk menentukan apakah dapat menaruh kepercayaan lebih lanjut atau tidak. Pemimpin beserta jajaran dapat menemukan peluang baru pada pasar dengan mempelajari kondisi serta perkembangan trend di pasar dan masyarakat.
  5. Conduct Business Intelligence & Data Analytics (BIDA) Healthcheck: Pengecekan secara berkala pada kondisi keuangan dan pengoperasian sistem pada perusahaan bertujuan untuk memastikan para tenaga kerja, proses, dan teknologi yang digunakan sejalan dengan pemetaan strategi operasional bisnis.

Gambar 1. Data-Driven for Enterprise

REFERENSI

  • Deniswara, K., Prabowo, H., & Nathanael Mulyawan, A. (2021). Digital Business Transformation: Exploration of the Use of Erp Based Private Cloud to Improve Managing System in the Company (Case Study on One of Public Company in Indonesia). ACM International Conference Proceeding Series. https://doi.org/10.1145/3494583.3494599
  • Jia, L., Hall, D., & Song, J. (2015). The conceptualization of data-driven decision making capability. 2015 Americas Conference on Information Systems, AMCIS 2015.
  • Kurniawan, Y., & Mulyawan, A. N. (2023). The Role of External Auditors in Improving Cybersecurity of the Companies through Internal Control in Financial Reporting. Journal of System and Management Sciences. https://doi.org/10.33168/JSMS.2023.0126
  • Munoko, I., Brown-Liburd, H. L., & Vasarhelyi, M. (2020). The Ethical Implications of Using Artificial Intelligence in Auditing. Journal of Business Ethics. https://doi.org/10.1007/s10551-019-04407-1