Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebuah tinjauan literatur akan dianggap sukses apabila terdapat tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan. Meskipun dengan usaha yang lebih dalam melaksanakan tinjauan literatur sistematis, kelebihan yang disediakan bisa lebih informatif, lebih deskriptif, dan membentuk sebuah fondasi yang lebih kuat (Kitchenham & Charters 2007). Kualitas dari penelitian dapat menjadi bagus dengan upaya bersama dan saling membandingkan. Apabila menggunakan hasil penelitian diri sendiri, terjadi bias yang kemudian tidak bisa digunakan apabila terjadi faktor-faktor yang berbeda. Maka oleh karena itu penelitian yang terjadi di sebuah daerah, jika direplikasikan pada daerah lain akan menunjukkan hasil yang berbeda.

Xiao & Watson (2017) formulasikan sebuah pedoman yang menjelaskan proses menjalankan sebuah systematic literature review (SLR) yang dipecahkan dari 3 tahap yang telah disebut pada bagian sebelumnya. Dalam merencanakan tinjauan harus diformulasikan terlebih dahulu masalah yang ingin kita telitikan dan kemudian mengembangkan protokol tinjauan supaya peneliti dapat mengerti bagaimana mencari literatur yang dianggap pantas atau sesuai dengan topik yang diambil untuk meneliti.

Pada tahap kedua ada melaksanakan tinjauan yang dibagi lagi menjadi 5 langkah dan secara pengerjaan pun menjadi semakin spesifik. Untuk langkah pertama dari pelaksanaan tinjauan ada mencari literatur yang sesuai dengan topik atau tema yang diteliti dengan membaca judul dari sebuah literatur. Kemudian diikuti langkah menyaring literatur yang dianggap bisa digunakan sebagai referensi dalam tinjauan. Pada tahap ini, peneliti membaca abstrak dari artikel untuk menentukan apabila memang masih relevan dan dapat digunakan. Tahap ketiga kemudian mengkaji nilai dari literatur dengan membaca artikel secara seksama apabila literatur tersebut memang bagus dijadikan referensi. Untuk referensi dianggap sudah mendapatkan semuanya pada langkah ini, berikutnya adalah menarik data yang disediakan artikel dan kemudian melaksanakan analisa dan menyatukan temuan supaya bisa dikonsolidasikan menjadi satu kesimpulan yang kemudian menjadi dasar dari pernyataan yang kita sampaikan dalam tinjauan literatur sistematis.

Pada tahap melaporkan temuan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Peneliti dengan melaksanakan tinjauan literatur sistematis, harus transparan dalam menentukan referensi-referensi yang telah digunakan dan menjelaskan kriteria-kriteria yang telah digunakan peneliti untuk menyaring referensi. Dalam tinjauan, data yang ditemukan harus dipresentasikan dengan baik, mengingat kembali topik yang dituju tinjauan, dan menyampaikan kesempatan & arah untuk penelitian ke depan.

Referensi:

  • Kitchenham, B., & Charters, S. (2007). Guidelines for Performing Systematic Literature Reviews in Software Engineering. EBSE Technical Report, 1–65. https://www.researchgate.net/profile/BarbaraKitchenham/publication/302924724_Guidelines_for_performing_Systematic_Literature_Reviews_in_Software_Engineering/links/61712932766c4a211c03a6f7/Guidelines-for-performing-Systematic-Literature-Reviews-in-Software-Engineering.pdf
  • Xiao, Y., & Watson, M. E. (2017). Guidance on Conducting a Systematic Literature Review. Journal of Planning Education and Research, 39(1), 93–112. https://doi.org/10.1177/0739456×17723971

Image Source: Google Images