Riset dalam bentuk apa pun itu, baik skripsi, artikel jurnal, tesis, penelitian atau lain-lainnya, bidang apa pun itu, semua memerlukan yang namanya literature review atau tinjauan literatur. Literature review mengkaji hasil-hasil literatur atau penelitian sebelumnya untuk membentuk sebuah pemahaman atas suatu bidang atau topik tertentu yang diteliti oleh peneliti (University of Edinburgh, 2022). Dengan tinjauan literatur dapat menjadi dasar atas hal yang ingin kita telitikan. Yang terdapat dalam tinjauan literatur dapat merupakan sebuah fenomena yang menjadi objek penelitian, teori yang menjadi dasar terjadi sebuah fenomena, atau interpretasi ulang terhadap sebuah objek (UNC, n.d.).

Xiao dan Watson (2019) menilai bahwa sebuah tinjauan literatur akan dinilai berhasil dilaksanakan apabila tinjauan tersebut direncanakan, dilaksanakan, kemudian dilaporkan hasil dari tinjauan tersebut. Namun semakin majunya perkembangan di dunia akademik, metodologi dari sebuah penelitian pun dikembangkan, sehingga literature review dikembangkan menjadi systematic litetrature review dan ada juga yang namanya bibliometric analysis. Sekilas penjelasan, bibliometric analysis secara umumnya menilai tren dari sebuah topik dalam konteks penelitian, sehingga dapat mengidentifikasikan institusi di mana riset terhadap topik tersebut memiliki frekuensi yang relatif tinggi, begitu juga peneliti secara individual. Diidentifikasikan juga jumlah penelitian berkaitan dengan topik tersebut dari tahun ke tahun, sehingga menarik juga untuk digunakan sebagai referensi.

Kembali ke systematic literature review, terdapat beberapa perbedaan dengan literature review. Dari sumbernya sendiri, tinjauan literatur mengandalkan ke suatu database sehingga bisa lebih sederhana, namun masih terdapat kemungkinan terjadi bias, sehingga tidak dapat diidentifikasikan apabila terhadap sebuah pertanyaan memang ada kemungkinan yang lain. Dengan tinjauan literatur sistematis, digunakan lebih dari satu database sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya bias (Venebio, 2017). Selain itu, dapat diharapkan juga bahwa dengan melaksanakan tinjauan literatur sistematis, kualitas dari informasi yang disediakan pun bisa lebih tinggi dalam konteks kualitas dikarenakan transparansi dalam pencarian informasi dan kurangnya bias. Dengan melaksanakan tinjauan literatur sistematis, bisa menyediakan penelitian yang lebih bagus dalam konteks kualitas dan lebih menangkap hal-hal yang sedang ditelitikan pada topik yang dipilih.

Referensi:

  • University of Edinburgh. (2022, August 29). Literature review. The University of Edinburgh. Retrieved April 24, 2023, from https://www.ed.ac.uk/institute-academic-development/study-hub/learning-resources/literature-review
  • University of North Carolina. (2021, September 21). Literature Reviews. The Writing Center – University of North Carolina. Retrieved April 24, 2023, from https://writingcenter.unc.edu/tips-and-tools/literature-reviews/
  • Venebio. (2017, September 26). 5 differences between a systematic review and other types of literature review. Venebio. Retrieved April 24, 2023, from https://venebio.com/news/2017/09/5-differences-between-a-systematic-review-and-other-types-of-literature-review/
  • Xiao, Y., & Watson, M. E. (2017). Guidance on Conducting a Systematic Literature Review. Journal of Planning Education and Research, 39(1), 93–112. https://doi.org/10.1177/0739456×17723971

Image Source: Google Images