Meskipun riset akan memusatkan perhatian pada model triple bottom line, objek utama tetap terhadap sustainability accounting & reporting (SAR). Dengan melaksanakan penelitian ini, ingin dilihat apabila ada teknologi yang bisa digunakan untuk menghasilkan pengukuran yang relevan dengan SAR secara reliabel dan valid. Keduanya ada juga bagaimana industri mengimplementasikan fitur-fitur tersebut untuk menghasilkan pengukuran tersebut berdasarkan standar GRI.

Untuk perusahaan manufaktur, memang banyak yang sudah mengakui model TBL harus dicapai supaya perusahaan bisa berkelanjutan. Cukup signifikan jumlah yang sedang berinvestasi dalam teknologi dan mengikuti standar untuk mencapai keberlanjutan ini. Dalam artikel sendiri ada menyebut bahwa banyak perusahaan manufaktur mengimplementasikan seperti standar ISO 14001 yang mengatur mengenai manajemen lingkungan (ISO, 2015).

Namun jika diperhatikan kondisi atau kemajuan dari teknologi yang terdapat pada pabrik perusahaan manufaktur, masih diperlukan beberapa perkembangan sehingga dapat diimplementasikan teknologi IR 4.0 sehingga dapat bekerja secara lebih holistik. Dengan mengimplementasikan keberlanjutan dengan IR 4.0, bisa juga merancang desain proses pembuatan produk sehingga bisa lebih efektif, lebih efisien, lebih ramah lingkungan dari penyederhanaan proses dan langsung mengolah sisa atau byproduct.

Peneliti mengambil atribut-atribut IR 4.0 dan kemudian mengaitkan dengan pengungkapan sesuai dengan GRI supaya dapat mengaitkan antar variabel. Dari hasil wawancara dan FGD, terdapat beberapa hasil yang menyatakan beberapa hal. Beberapa mengakui bahwa teknologi IR 4.0 memang menunjukkan hasil yang lebih efektif dalam mengukuri dan melaporkan dimensi lingkungan (GRI 300). Menariknya disebut secara spesifik bahwa AI sangat penting dalam membantu memenuhi tujuan dalam dimensi ekonomis (GRI 200) dan dimensi sosial (GRI 400). IoT dikarenakan mengintegrasikan keseluruhan sebuah entitas, dapat membantu dalam mengawasi secara real-time pelaksanaan operasional apakah sudah sesuai dengan standar-standar yang diikuti. Kemudian menyebut keperluan AI untuk beradaptasi dengan waktu yang cukup panjang karena memang membutuhkan data historis yang signifikan untuk menentukan dengan lebih akurat supaya bisa digunakan sebagai salah satu alat dalam decision making, yang memang merupakan hal yang wajar mempertimbangkan machine learning dan kapabilitas yang dapat disampaikan.

Referensi:

  • ISO. (2014). Introduction to ISO 14001:2015. In ISO. Retrieved April 25, 2023, from https://www.iso.org/files/live/sites/isoorg/files/store/en/PUB100371.pdf
  • Tiwari, K., & Khan, M. M. (2020). Sustainability accounting and reporting in the industry 4.0. Journal of Cleaner Production, 258, 120783. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.120783

Image Source: Google Images