Resource Dependency Theory (teori ketergantungan sumber daya) merupakan sebuah teori yang berasal dari ilmu sosiologi, namun ada keterkaitan dengan akuntansi dan manajemen bisnis dikarenakan keterkaitan teori tersebut terhadap dunia bisnis. Secara umumnya, teori tersebut melihat fenomena di mana sebuah entitas, dalam konteks penyedia barang & jasa, memerlukan sumber daya tertentu untuk menjalankan aktivitas dari entitas tersebut, sehingga menjadi mengandalkan pada sumber daya tersebut (Archibald, 2017). Dengan mengandalkan sumber daya tersebut untuk kegiatan operasional, dengan persediaan yang kurang semakin memotivasikan para manajer untuk menjaminkan kepemilikan atas sumber daya tersebut atau mungkin mengurangi kelangkaan dari sumber daya (Yeager et al., 2014).

Berdasarkan teori ini, entitas membawa perubahan terhadap lingkungan eksternal mereka sehingga dapat menggunakan sumber daya yang kemudian memungkinkan entitas untuk dapat going concern (Gordon, 2023). Teori ini didasarkan atas beberapa asumsi, bahwa organisasi harus melaksanakan transaksi dengan entitas lain untuk memperoleh sumber daya, dari transaksi tersebut kemudian terlihat hubungan ketergantungan terhadap suatu pihak, dan kemudian kemampuan untuk menyediakan sumber daya tersebut menghasilkan suatu perbedaan di kekuasaan pasar yang signifikan (Archibald, 2017). Dari teori tersebut, diidentifikasikan juga beberapa strategi atau solusi untuk mengurangi ketergantungan tersebut, seperti memperkuat bargaining power yang dimiliki sehingga lebih mampu untuk mendapatkan sumber daya, dan kemudian diversifikasi lini produk sehingga dapat mengurangi ketergantungan sebuah perusahaan terhadap sebuah sumber daya tertentu.

Teori ini dapat diimplementasikan dengan berbagai cara, baik dalam konteks akademis maupun secara praktik. Terdapat kerangka seperti 5 Kekuatan Porter dan Analisa SWOT. Dalam 5 kekuatan Porter diidentifikasikan bahwa dengan adanya kompetisi yang menyediakan barang atau jasa yang sejenis, sumber daya yang diperlukan secara otomatis juga mirip atau bahkan sama, sehingga diidentifikasikan juga dalam kerangka tersebut untuk mengakui posisi sebuah entitas terhadap pihak-pihak lainnya. Kemudian dalam analisa SWOT di mana ada kesempatan dan ancaman yang melibatkan pihak ketiga atau dunia luar. Melihat kembali bahwa Resource Dependency Theory ini bergantung pada ketersediaan sumber daya oleh pihak ketiga, maka dapat diimplementasikan juga dalam kerangka ini.

Referensi:

  • Archibald, M. E. (2017, September 14). Resource dependency theory. Encyclopedia Britannica. Retrieved April 24, 2023, from https://www.britannica.com/topic/resource-dependency-theory
  • Gordon, J. (2023, April 12). Resource Dependency Theory – Explained. The Business Professor, LLC. Retrieved April 24, 2023, from https://thebusinessprofessor.com/en_US/management-leadership-organizational-behavior/resource-dependency-theory-explained
  • Pratama, F. C. (2020, August 25). Porter’s Five Forces : Lima Hal Sebelum Bersaing. Binus University. Retrieved April 24, 2023, from https://binus.ac.id/malang/2020/08/porters-five-forces-lima-hal-sebelum-bersaing/
  • Yeager, V. A., Menachemi, N., Savage, G. T., Ginter, P. M., Sen, B., & Beitsch, L. M. (2014). Using resource dependency theory to measure the environment in health care organizational studies. Health Care Management Review, 39(1), 50–65. https://doi.org/10.1097/hmr.0b013e3182826624

Image Source: Google Images