Terjadinya perputaran karyawan yang tinggi mengakibatkan kepada rentannya risiko yang dihadapi oleh perusahaan karena dengan semakin besarnya intensitas pergantian karyawan berdampak kepada tindakan kecurangan yang merugikan perusahaan. Selain itu, dengan adanya kelemahan pada dokumentasi keluar masuk karyawan menggambarkan lemahnya pengendalian internal yang berlangsung dalam perusahaan (Hiererra & Sarayar, 2014). Hal tersebut berpotensi terjadinya tindakan kecurangan yang ditutupi oleh karyawan dengan memanfaatkan situasi resign dari perusahaan. Melemahnya sistem dokumentasi resign karyawan dalam perusahaan Garmen disebabkan karena seringnya keluar masuk karyawan yang membuat pengelolaan manajemen sumber daya menjadi tidak mewaspadai potensi yang dapat terjadi di masa mendatang.

Menurut penelitian ACFE, (2022) atau dikenal Association of Certified Fraud Examiner terdapat 3 jenis FRAUD TREE, dimana dari ketiga jenis tersebut tindakan kejahatan yang paling sering dilakukan adalah material misstatement seperti pencurian uang, pengambilan supplies kantor, dan sebagainya. Disini potensi yang dapat terjadi adalah karena pendapatan gaji yang tergolong kecil dapat memicu terjadinya pencurian uang, dimana hal tersebut dikaitkan dengan salah satu unsur elemen fraud triangle, yaitu pressure. Karena terdorong oleh kebutuhan yang mendesak membuat mereka untuk melakukan pencurian asset perusahaan, sehingga untuk menutupi tindakan mereka, pelaku akan melakukan resign dengan berbagai kondisi alasan yang ada.

Selain pencurian kas juga bisa melakukan pencurian barang, dimana dalam industri garmen identik dengan produktivitas barang, sehingga pelaku dapat melakukan pencurian stok bahan baku yang dimiliki dan melaporkannya kedalam pencatatan bahwa stok telah dilakukan produksi menjadi barang jadi. Terakhir, dengan bekerjasama kepada supplier akan melakukan pencurian kuantitas barang dengan berkedok kenaikan harga yang tinggi untuk memperoleh bahan baku. Dengan adanya tindakan-tindakan pencurian tersebut berdampak kepada kerugian yang besar bagi perusahaan karena bila dilakukan secara perlahan akan menjadi hal besar dikemudian hari. Maka, perlu adanya tata kelola manajemen yang terfokus kepada sumber daya manusia untuk memastikan bahwa dengan perputaran karyawan yang tinggi tidak dimanfaatkan oleh beberapa pihak tertentu untuk melakukan tindakan kecurangan.

Saat karyawan melakukan pengunduran diri atau resign dari perusahaan, pihak Human Resources perlu melakukan beberapa tahapan prosedur untuk memastikan bahwa pihak yang melakukan resign adalah karyawan yang berintegritas tanpa ada riwayat yang mendukung terjadinya kecurangan atas proses resign tersebut. Pertama karyawan dapat melakukan pengajuan resign dengan membuat surat pengunduran diri yang disampaikan langsung kepada pimpinan pada bidang yang dia jalankan (akuntan, finance, marketing, dan sebagainya) dengan diketahui oleh pihak HR untuk ditindaklanjuti.

Kemudian, dilakukan pertemuan dengan karyawan tersebut untuk mengonfirmasi alasan pengunduran diri disertai dengan pendataan terkait dengan tanggung jawab yang ia jalankan selama bekerja pada perusahaan tersebut. Pada tahap ini dapat diinput kedalam excel dan memastikan bahwa setiap data dan hal-hal yang berkaitan dengannya telah dikembalikan kepada perusahaan dan pihak yang resign tidak dapat mengakses ke data manapun untuk memastikan tidak adanya tindakan kecurangan sebelum keluar dari perusahaan. Setelah melakukan penyerahan kembali kepada perusahaan, pihak HR dan divisi terkait dapat memvalidasi kembali, sehingga setelah semua sudah sesuai dengan memastikan karyawan tidak melakukan kecurangan, dapat keluar dengan baik.

Gambar 1. Alur Prosedur Resign Karyawan, (Penulis)

REFERENSI

  • ACFE. (2022). Occupational Fraud 2022: A Report to the nations. Acfe, 1–96.
  • Hiererra, S. E., & Sarayar, M. O. I. (2014). Continuous Audit: Implementasi dan Pengendalian Berbasis Teknologi Informasi dalam Menjalankan Fungsi Audit yang lebih Efektif dan Efisien. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications, 5(2), 763. https://doi.org/10.21512/comtech.v5i2.2238

Image Sources: Google Images