Data Flow Diagram merupakan sebuah diagram yang menggambaran alur informasi suatu sistem dari awal pemrosesan input hingga menghasilkan output. DFD dapat dibagi menjadi logical DFD dan physical DFD. Logical DFD menggambarkan aliran data melalui sistem untuk melakukan fungsi tertentu dari suatu bisnis. Physical DFD menggambarkan implementasi dari logical DFD. Pembuatan DFD sebagai representasi visual membuatnya menjadi alat komunikasi yang baik antara user dan perancang sistem. Selain itu, diagram dapat menggambarkan seluruh alur kerja secara efektif dan lebih mudah dipahami. Struktur DFD memungkinkan dimulai dari gambaran yang luas dan memperluasnya ke diagram yang detail. DFD telah sering digunakan karena alasan berikut:

  • Aliran informasi logis dari sistem
  • Penentuan kebutuhan untuk konstruksi sistem fisik
  • Notasi yang digunakan sederhana
  • Penetapan kebutuhan sistem manual dan otomatis

Dalam DFD, terdapat 4 simbol yang digunakan, yaitu:

  • Process : mewakili sebuah alur untuk mengubah input menjadi output dalam format berbeda. Process bisa sesederhana mengumpulkan input data dan menyimpannya di database, atau bisa juga rumit seperti membuat laporan yang berisi penjualan bulanan semua toko retail di wilayah tertentu. Contoh Process: Create Sales Order
  • External Entity : merupakan pihak ketiga yang berada diluar sistem, namun melakukan komunikasi dengan sistem. External entity juga merupakan pihak yang memberikan input ke dalam sistem atau menerima output dari sistem. Contoh: Customer, Banks
  • Data Store : tempat menyimpan seluruh data untuk dipergunakan kembali pada proses selanjutnya. Saat data keluar dari data store, maka akan dianggap sebagai pembacaan data (data reading) dan saat data masuk ke data store disebut entri data atau pembaruan data.
  • Data Flow : menggambarkan transfer informasi antara bagian yang berbeda dari sistem. Data flow memiliki beberapa aturan, yaitu:
  1. Entitas tidak dapat memberikan data ke entitas lain tanpa melalui proses.
  2. Data tidak dapat berpindah langsung dari entitas ke penyimpanan data tanpa melalui proses.
  3. Data tidak dapat dipindahkan langsung dari penyimpanan data tanpa melalui proses.
  4. Data tidak dapat berpindah langsung dari satu penyimpanan data ke penyimpanan lainnya tanpa melalui proses.

Dalam membuat DFD, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:

  • Nama entitas harus mudah dan dapat dimengerti tanpa bantuan tambahan (seperti komentar).
  • Proses harus diberi nomor atau daftar urutan agar mudah dirujuk.
  • DFD harus menjaga konsistensi di semua level DFD.
  • Satu DFD harus memiliki minimum 3 proses dan maksimum 9 proses.

Referensi:

  • GeeksforGeeks (2022) What is DFD (Data Flow Diagram)? Retrieved from GeeksforGeeks Web site: https://www.geeksforgeeks.org/what-is-dfddata-flow-diagram/
  • Huda, N. (2022). Data Flow Diagram: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya. Retrieved from Dewaweb Web site: https://www.dewaweb.com/blog/data-flow-diagram/
  • Visual Paradigm (n.d.). What is Data Flow Diagram? Retrieved from Visual Paradigm Web site: https://www.visual-paradigm.com/guide/data-flow-diagram/what-is-data-flow-diagram/

Image Sources: Google Images