Menurut Oracle (n.d.), Enterprise Resource Planning (ERP) mengacu pada jenis software yang digunakan organisasi untuk mengelola aktivitas bisnis sehari-hari seperti akuntansi, procurement, manajemen proyek, manajemen risiko dan kepatuhan, dan supply chain. Paket ERP lengkap juga mencakup manajemen kinerja perusahaan, serta software yang membantu merencanakan, menganggarkan, memprediksi, dan melaporkan hasil keuangan organisasi. Saat ini, sistem ERP merupakan sistem yang sangat penting dan digunakan untuk mengelola ribuan bisnis mulai dari skala kecil hingga besar, serta dari semua jenis industri. Seiring dengan perkembangan teknologi, ERP pun terus mengalami perkembangan, salah satunya adalah dengan munculnya C-ERP dan E-ERP.

Pertama-tama, kita akan membahas mengenai C-ERP terlebih dahulu. Menurut SAP (n.d.), C-ERP atau Cloud ERP merupakan software ERP yang dapat diakses melalui jaringan internet. Cloud ERP biasanya dihosting di data center yang besar, dimana perusahaan klien dapat melakukan subscribe ke service software tersebut melalui penyedia layanan (Haddara et al., 2022). Perkembangan ERP menjadi C-ERP karena adanya perkembangan teknologi dalam Cloud Computing. Penggunaan cloud computing memungkinkan bisnis untuk mendapatkan layanan dalam berbagai format, termasuk Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), and Infrastructure as a Service (IaaS). Cloud ERP atau SaaS ERP, dihosting di platform cloud milik perusahaan provider dan dikelola oleh tim IT mereka, sedangkan on-premise ERP, diinstal pada hardware dan server anda sendiri dan dikelola oleh tim IT atau mitra anda. Saat ini, bisnis semakin memilih cloud dalam hal opsi penerapan ERP. Dalam survei terbaru, 63% bisnis memilih software cloud ERP daripada on-premise ERP. Hal ini disebabkan karena C-ERP mampu menawarkan fungsionalitas yang sama dengan on-premise ERP tetapi dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Selanjutnya, kita akan membahas mengenai E-ERP. E-ERP atau Edge ERP merupakan penggabungan antara ERP dan Edge Computing. Menurut IBM (n.d.), Edge Computing sendiri merupakan kerangka komputasi terdistribusi yang membawa aplikasi perusahaan lebih dekat dengan sumber data seperti perangkat IoT atau local server edge. Pendekatan dengan sumber data ini dapat memberikan manfaat bisnis yang kuat, termasuk wawasan yang lebih cepat, waktu respons yang lebih baik, dan ketersediaan bandwidth yang lebih baik. Selain itu, edge computing akan terus berkembang untuk mendukung analisa yang dapat ditindaklanjuti pada device atau perangkat secara real-time dan mendukung kecerdasan dalam jaringan. Ketika dikombinasikan dengan ERP, Edge Computing memiliki potensi untuk memberikan keunggulan kompetitif, seperti mengurangi latensi, meningkatkan throughput, meningkatkan fleksibilitas, dan memungkinkan komputansi instan.

Referensi:

  • Haddara, M., Gøthesen, S., & Langseth, M. (2022). Challenges of Cloud-ERP Adoptions in SMEs. Procedia Computer Science196, 973-981. https://doi.org/10.1016/j.procs.2021.12.099
  • IBM. (n.d.). What is edge computing? Retrieved from IBM Web site: https://www.ibm.com/cloud/what-is-edge-computing
  • Oracle. (n.d.). What is ERP? Retrieved from Oracle Web site: https://www.oracle.com/erp/what-is-erp/
  • Prakash, V., Savaglio, C., Garg, L., Bawa, S., & Spezzano, G. (2022). Cloud-and Edge-based ERP systems for Industrial Internet of Things and Smart Factory. Procedia Computer Science200, 537-545. https://doi.org/10.1016/j.procs.2022.01.251
  • Sahni, Y., Cao, J., Yang, L., & Wang, S. (2022). Distributed resource scheduling in edge computing: Problems, solutions, and opportunities. Computer Networks219, 109430. https://doi.org/10.1016/j.comnet.2022.109430
  • SAP. (n.d.). What is cloud ERP? Retrieved from SAP Web site: https://www.sap.com/insights/what-is-cloud-erp.html

Image Sources: Google Images