Cloud ERP dan Edge ERP: Challenges
Artikel sebelumnya telah membahas mengenai keuntungan yang diperoleh perusahaan apabila mengimplementasi Cloud ERP dan Edge ERP. Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai tantangan atau kendala apa saja yang mungkin dialami perusahaan dalam mengimplementasi Cloud ERP dan Edge ERP
- Masalah Organisasi dan Pola Pikir Konservatif
Perpindahan dari ERP konvensional C-ERP atau E-ERP menuntut adanya investasi tambahan serta reorganisasi aset dan prosedur. Dengan demikian, para manajer seringkali berkecil hati dan takut dengan perubahan signifikan yang diperlukan dari cara organisasi menjalankan kegiatan operasional dan proses rutin mereka. UKM sendiri dinilai dengan cepat mampu mengadopsi C-ERP untuk lebih fokus pada operasionali inti bisnis dan kelangsungan bisnis. Pada saat yang sama, perusahaan besar tidak terburu-buru, menghadapi hambatan seperti pola pikir konservatif dan masalah dengan data sensitif di server Cloud atau Edge.
- Network Balancing and Latency
Sistem ERP tradisional terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung melalui jaringan area lokal (LAN). Mempertahankan jaringan berkecepatan tinggi untuk klien dan penyedia layanan sangat penting dan perusahaan harus memahami biaya keterlambatan dan bagaimana pengaruhnya terhadap perusahaan. Oleh karena itu, implementasi dari C-ERP mungkin terhambat oleh latensi jaringan dan traffic yang tidak seimbang. Selain itu, kegagalan jaringan dan banyak masalah koneksi lainnya dapat terjadi melalui cloud.
- Security and Privacy
Keamanan data sangat penting karena ERP dapat mengekspos data sensitif seperti data keuangan atau industri apabila menggunakan Cloud dan edge. Ketika sebuah perusahaan memilih C-ERP, maka perusahaan setuju untuk secara tidak langsung membagikan data penting dan sensitif dengan penyedia layanan pihak ketiga.
Selain itu, karena data ERP disimpan dalam satu basis data, pengendalian tingkat akses ke data dan sumber daya menjadi tantangan. Menerapkan mekanisme otentikasi dan otorisasi yang efektif untuk C-ERP menantang karena layanan penyedia layanan cloud digunakan bersama dengan penyewa lain. Mengadopsi E-ERP dapat mengurangi risiko keamanan dan privasi karena data dapat diproses dan disimpan secara lokal. Namun, mekanisme dan kebijakan perlindungan harus ditangani dan dikelola secara langsung, sehingga menimbulkan biaya pengelolaan yang lebih tinggi terkait C-ERP.
- Vendor Lock-In and Interoperability
Sebagian besar sektor industri mengkhawatirkan vendor lock-in karena risiko ketidakpuasan terhadap supplier yang tinggi.
- Kehilangan Pengetahuan Teknis
Saat mengimplementasikan sistem cloud ERP, karyawan TI mungkin kehilangan pemahaman teknis dari service tersebut dari waktu ke waktu.
Referensi:
- Abd Elmonem, M. A., Nasr, E. S., & Geith, M. H. (2016). Benefits and challenges of cloud ERP systems–A systematic literature review. Future Computing and Informatics Journal, 1(1-2), 1-9. https://doi.org/10.1016/j.fcij.2017.03.003
- Prakash, V., Savaglio, C., Garg, L., Bawa, S., & Spezzano, G. (2022). Cloud-and Edge-based ERP systems for Industrial Internet of Things and Smart Factory. Procedia Computer Science, 200, 537-545. https://doi.org/10.1016/j.procs.2022.01.251
Image Sources: Google Images