Selama adanya organisasi yang terstruktur khusus untuk mendapatkan laba, atau yang akrab disebut sebagai perusahaan, sudah ada yang namanya penipuan. Beberapa macam pihak memberikan definisi yang berbeda-beda terhadap pengertian dari penipuan, namun secara keseluruhan memiliki pengertian yang serupa (ACFE, n.d.; Chen, 2022; Coenen, 2008). Dari penipuan, yang harus diperhatikan ada kata-kata disengajakan, tersembunyi, dan menimbulkan kerugian. Jika disusunkan sehingga menjadi sebuah kalimat, maka penipuan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang secara disengajakan dan tersembunyi dengan tujuan menguntungkan diri sendiri dengan merugikan sebuah pihak, baik seorang individu atau sebuah badan.

Meskipun sudah sangat lama adanya penipuan dalam dunia komersial, baru dekat-dekat ini saja didirikan inisiatif dan gerakan dalam melawan dan menghindari penipuan. Salah satunya yang terbesar yang diketahui oleh banyak akuntan dan auditor yang diperlukan kesadaran terhadap adanya penipuan ada ACFE, atau Association of Certified Fraud Examiners. Didirikan pada tahun 1985, organisasi ini telah melawan penipuan selama 37 tahun dengan berbagai jenis ahli yang sangat berpengalaman dalam bidang akuntansi, audit, dan juga bidang lainnya yang relevan dalam melawan penipuan. Dengan anggota berjumlah lebih dari 90 ribu tersebar di lebih dari 180 negara, profesi dari mereka yang dianggap anggota dari organisasi tersebut bervariasi dari CPA dan pengacara sampai pelayan penegak hukum dan ahli keamanan, dari eksekutif sampai ke manajer. Memang diperlukan jangkauan luas untuk lebih mengerti sifat-sifat dari penipuan supaya bisa melawan dan menghindarinya (ACFE, n.d.).

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan ACFE, terdapat 2,110 kasus dari 133 negara yang menyebabkan kerugian lebih dari 3.6 miliar USD dengan rata-rata kerugian 1.783 juta per kasus. Diperkirakan bahwa setiap organisasi yang mengalami penipuan mengalami kerugian 5% dari pendapatan setiap tahun. Mempertimbangkan bahwa pendapatan global merupakan $ 94 triliun per tahun 2021, lebih dari $ 4.7 triliun merupakan kerugian dialami karena penipuan. Terkait penyebaran penipuan berdasarkan jumlah kerugian, 3 daerah dengan kerugian tertinggi adalah Eropa Timur & Asia Barat/Tengah, Amerika Latin & Kepulauan Karibia, dan Timur Tengah & Afrika Utara. Masing-masing daerah memiliki faktor-faktornya sendiri yang menyebabkan tingginya kerugian tersebut, seperti tingkat korupsi di Amerika Latin, deposit minyak masif di Timur Tengah, atau mungkin faktor-faktor lainnya

Referensi:

  • Association of Certified Fraud Examiners. (n.d.). Fraud 101: What is Fraud? ACFE. Retrieved November 9, 2022, from https://www.acfe.com/fraud-resources/fraud-101-what-is-fraud
  • Association of Certified Fraud Examiners. (n.d.). Our Story. ACFE. Retrieved December 7, 2022, from https://www.acfe.com/~/link.aspx?_id=E54B7DD9103D47F6811EC7D92E3E28AC&_z=z
  • Association of Certified Fraud Examiners. (n.d.). The Global Cost of Fraud. ACFE. Retrieved December 7, 2022, from https://acfepublic.s3.us-west-2.amazonaws.com/2022-RTTN-Global-Cost-of-Fraud.pdf
  • Chen, J. (2022, July 12). Corporate Fraud. Investopedia. https://www.investopedia.com/terms/c/corporate-fraud.asp
  • Coenen, T. L. (2008). Essentials of Corporate Fraud (1st ed.) [Google Books]. Wiley. https://books.google.co.id/books?id=lzT5hmMcNxwC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false

Image Sources: Google Images