Pada part 1, kita sudah membahas mengenai pengertian ERP dan sejarah perkembangannya sampai tahun 1970-an. Sekarang, kita akan membahas perkembangannya mulai tahun 1980-an.

Kemudian, pada tahun 1980-an merupakan pertama kalinya sistem MRP II muncul. Sistem ini menyediakan solusi yang lebih canggih untuk mendukung proses manufaktur, memungkinkan koordinasi antar departemen yang terlibat dalam proses manufaktur dalam perusahaan besar, seperti pabrik, gudang, dan pusat distribusi, serta memiliki kemampuan penjadwalan produksi yang lebih maju disbanding MRP I. eskipun implementasi MRP tidak sepele, namun MRP II lebih memakan waktu dan sumber daya, karena cakupannya lebih luas dan memiliki dampak yang lebih besar pada proses bisnis dan pengguna.

Pada awal tahun 1990-an, perusahaan riset Gartner menciptakan istilah “Enterprise Resource Planning”. Definisi tentang ERP mencakup kriteria untuk mengevaluasi sejauh mana software benar-benar terintegrasi dengan baik pada berbagai area perusahaan. Dengan kata lain, istilah ERP mengakui bahwa tidak hanya perusahaan manufaktur, banyak bisnis lainnya yang sekarang menggunakan teknologi tersebut untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional perusahaan mereka. Pada tahun 1992, SAP meluncurkan produk R/3 SAP. Fitur utama yang membedakan R/3 dari sistem ERP sebelumnya adalah penggunaan client-server hardware architecture. Hal ini memungkinkan operasional sistem dapat berjalan di berbagai platform komputer seperti UNIX dan Windows NT. R/3 juga dirancang dengan pendekatan open architecture, memungkinkan perusahaan pihak ketiga untuk mengembangkan software yang dapat berintegrasi dengan SAP R/3.

Salah satu terobosan besar adalah munculnya cloud ERP yang ditawarkan oleh NetSuite pada tahun 1998. Cloud ERP dilihat secara luas sebagai peningkatan dari sistem lokal, dimana dengan Cloud ERP, user dapat mengakses data bisnis penting melalui web dari perangkat apa pun dengan koneksi internet. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu lagi membeli dan melakukan pemeliharaan hardware, sehingga perusahaan dapat mengurangi kebutuhan akan staf TI dan mengarah pada implementasi yang lebih mudah.

Berikutnya akan dilanjutkan di part 3.

Referensi:

  • Elragal, A., & Haddara, M. (2012). The Future of ERP Systems: look backward before moving forward. Procedia Technology, 5, 21-30.
  • Jacobs, F. R. (2007). Enterprise resource planning (ERP)—A brief history. Journal of operations management, 25(2), 357-363.
  • McCue, I. (2020, August 12). The History of ERP. Retrieved from Oracle NetSuite: https://www.netsuite.com/portal/resource/articles/erp/erp-history.shtml

Image Sources: Google Images