Mengenal Gas Fee sebagai Istilah Penting di Dunia Crypto (Part 2)
Bagaimana cara kerja dari gas fee?
Jika di dalam Blockchain Ethereum, gas fee dihitung dalam satuan Gwei yang merupakan fraksi kecil dari koin Ethereum (ETH) – koin crypto yang resmi digunakan di atas jaringan Ethereum. Tarif gas fee ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara penambang (miner) dengan pengguna jaringan Ethereum melalui proses lelang. Jika tarif gas fee yang diajukan cukup rendah, maka miner dapat mengabaikan transaksi tersebut.
Faqir-Rhazoui et al., (2021) menjelaskan cara kerja gas fee sebagai berikut, Blokchain pada dasarnya merupakan rantai blok, dimana setiap blok dapat mengkompilasi sejumlah transaksi tertentu. Miner biasanya bertanggung jawab untuk memproses transaksi baru dan menyusunnya di blok baru yang nantinya akan ditambahkan ke rantai (chain). Para miner akan mengumpulkan biaya (gas fee) yang terkait dengan setiap transaksi di blok mereka dan biasanya mereka akan memproses transaksi yang memiliki biaya yang lebih tinggi. Jadi para miner akan bersaing untuk memproses lebih dulu transaksi dengan biaya yang tinggi ini. Weber et al., (2017) turut menjelaskan bahwa jumlah transaksi yang dapat dimasukan ke dalam satu blok berkaitan dengan jumlah total gas yang dikeluarkan oleh transaksi tersebut. Setiap blok memiliki batas gas yang dapat digunakan untuk transaksi dan batas ini ditetapkan sendiri oleh para miner di setiap blok tersebut.
Mengapa gas fee Ethereum mahal?
Alasan mengapa gas fee Ethereum mahal adalah karena koin Ethereum menjadi koin kedua setelah Bitcoin yang memiliki harga tinggi sehingga konversi koin Ether ke Gwei juga tinggi. Selain itu, Ethereum juga merupakan koin kedua terpadat setelah Bitcoin, yang artinya semakin padat suatu jaringan maka biaya transaksi akan semakin tinggi ketika ada peningkatan permintaan transaksi.
Apakah gas fee bisa ditekan pada jaringan yang padat?
Gas fee sebenarnya bisa ditekan saat jaringan padat, namun hal ini biasanya berimbas pada kecepatan proses transaksi yang menjadi lebih lambat dibanding biasanya. Bahkan dibeberapa kasus, saat gas fee ditekan, proses transaksi menjadi gagal untuk dilakukan. Sehingga pada akhirnya para miner lebih memilih untuk memproses transaksi yang memiliki gas fee tinggi dibanding harus mempertaruhkan kecepatan transaksi dengan resiko kegagalannya.
Reference:
- Faqir-Rhazoui, Y., Ariza-Garzón, M. J., Arroyo, J., & Hassan, S. (2021). Effect of the Gas Price Surges on User Activity in the DAOs of the Ethereum Blockchain. Conference on Human Factors in Computing Systems – Proceedings, 4–10. https://doi.org/10.1145/3411763.3451755
- Weber, I., Gramoli, V., Ponomarev, A., Staples, M., Holz, R., & Tran, A. B. (2017). On Availability for Blockchain-Based Systems. 2017 IEEE 36th Symposium on Reliable Distributed Systems (SRDS). https://doi.org/10.1109/SRDS.2017.15