Sebelumnya kita sudah membahas bahwa tantangan terkait dengan pasar modern dan tradisional saat ini adalah adanya aplikasi lain yang memudahkan customer untuk memesan atau membeli sayur mayur, buah, daging, dan ikan yang dijual di pasar. Lalu apakah tantangannya sampai di sana?

Saat ini baby boomers juga mulai jarang yang pergi ke pasar karena bisa menyuruh asisten rumah tangga untuk pergi dan belum tentu menggunakan e-payment dalam bertransaksi. Mereka lebih memilih menggunakan uang dalam melakukan transaksi. Alasannya adalah lebih terkendali dan juga menghindari sulitnya mengggenggam handphone dan banyaknya bawaan. Oleh karenanya, bagi baby boomers atau asisten rumah tangga yang berbelanja, mereka lebih memilih uang fisik dibandingkan dengan menggunakan e-wallet.

Dalam menggunakan e-walletpun, beberapa dari mereka merasa tidak percaya atas sistem operasional di e-wallet yang harus memasukkan KTP ke dalam sistem. Berbanding terbalik dengan mereka yang percaya dengan penggunaan e-wallet walaupun harus menggunakan KTP, mereka akan menggunakan fitur lainnya dalam e-wallet tersebut. Misalnya, walaupun OVO sebenarnya aplikasi terpisah dengan Grab, tapi OVO tersambung dengan Grab dan bisa digunakan untuk membeli sayur, buah, sampai ke makanan jadi. Dengan menggunakan e-wallet beserta fiturnya, maka tantangannya menjadi apakah mereka akan tetap ke pasar walaupun diberikan banyak kemudahan dalam bertransaksi menggunakan e-wallet jika pasar tersebut menyediakan QR Code sebagai sarana pembayarannya?

Reference:

  1. https://www.republika.co.id/berita/qhibqk335/daya-beli-masyarakat-di-pasar-tradisional-menurun
  2. https://pontas.id/2022/09/08/transaksi-qris-tak-laku-di-pasar-rakyat-ini-alasannya/
  3. Hasil Interview