Sejarah Perbankan di Amerika (Bagian Ketiga)
Pada tahun 1994, Kongres AS meloloskan Riegel-Neal Interstate Banking and Branching Efficiency Act. Undang-undang ini menyebabkan perbankan antarnegara penuh menjadi kenyataan. Ini memungkinkan perusahaan induk bank untuk mengakuisisi cabang di negara bagian lain. Ini membatalkan undang-undang negara bagian yang mengizinkan perbankan antarnegara bagian secara timbal balik atau regional. Mulai tahun 1997, perusahaan induk bank diizinkan untuk mengubah bank anak perusahaan di luar negara bagian menjadi cabang bank tunggal. Banyak orang berpendapat bahwa jenis konsolidasi ini diperlukan agar bank-bank AS menjadi cukup besar untuk bersaing secara internasional. Undang-undang Riegel-Neal mempersiapkan jalan bagi gelombang konsolidasi dalam sistem perbankan AS (misalnya, akuisisi oleh JPMorgan atas bank-bank yang sebelumnya bernama Chemical, Chase, Bear Stearns, dan Washington Mutual). Sebagai akibat dari krisis kredit, yang dimulai pada tahun 2007 dan menyebabkan sejumlah kegagalan bank, Undang-Undang Reformasi Jalan Dodd–Frank Wall Street dan Perlindungan Konsumen ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Obama pada tanggal 21 Juli 2010.
Ini menciptakan sejumlah lembaga baru yang dirancang untuk merampingkan proses regulasi di Amerika Serikat. Ketentuan penting dari Dodd–Frank adalah apa yang dikenal sebagai aturan Volcker yang mencegah perdagangan hak milik oleh lembaga penerima simpanan. Bank dapat berdagang untuk memenuhi kebutuhan klien mereka dan berdagang untuk melindungi posisi mereka, tetapi mereka tidak dapat berdagang untuk mengambil posisi spekulatif.
Informasi lebih lanjut dapat dibaca pada sumber yang ada dari buku “Risk Management and Financial Institution”
Image Sources: Google Images