Dari kelima negara yang telah diambil sampel perusahaan per tahun, China menunjukkan hasil yang tidak bisa dibilang stabil mengenai indikator yang diuji. Untuk Indonesia menunjuk pola yang tidak rata, namun memang stabil, meskipun tidak jelas apakah semakin tahun semakin naik apa turun mengenai nilai yang dihasilkan oleh indikator-indikator yang digunakan. Untuk Hong Kong, Filipina, dan Thailand masing-masing menunjukkan sebuah tren di mana penilaian terhadap tata kelola semakin membaik, dipertimbangkan ada yang mungkin signifikan dan ada juga yang hanya berubah sedikit saja.

Mempertimbangkan CGI dan 5 bagian lainnya sebagai variabel independen, kelima negara memang menunjukkan hubungan yang positif antara tingkat nilai atas tata kelola dengan nilai perusahaan yang didasarkan atas Tobin’s q. Ditunjukkan juga dari hasil statistika bahwa nilai regresi antara kedua variabel yang diuji menunjukkan positif secara signifikan, terutama bagi perusahaan yang sudah ter-listing dari Hong Kong, Thailand dan Indonesia.

Dari variabel kontrol, ukuran perusahaan menunjukkan negatif signifikan, sehingga menyampaikan bahwa perusahaan dengan skala yang lebih kecil mendapatkan nilai Tobin’s q yang lebih tinggi, terutama di 3 negara yang disampaikan sebelum paragraf ini. Untuk leverage menunjukkan negatif secara signifikan untuk 4 dari 5 negara yang diambil sampel, sehingga berbanding terbalik dengan Tobin’s q. Likuiditas membawa hasil positif, meski tidak signifikan, mempengaruhi Tobin’s q sebanding. Akhirnya pada tingkat investasi yang juga menunjukkan angka positif  untuk 3 dari 5 negara.

Dalam melaksanakan penelitian ini, para peneliti motivasi utamanya adalah untuk mencari bukti empiris yang dapat menunjukkan bahwa tata kelola sebuah perusahaan memang memiliki pengaruh terhadap penilaian perusahaan. Namun dengan penelitian ini ingin juga melihat perkembangan pada konteks tata kelola untuk perusahaan-perusahaan yang berbasis di Asia. Penelitian alhasil memang membuktikan bahwa dari kelima pasar tersebut, perusahaan terus berusaha untuk mengembangkan praktik tata kelola disertai dengan bukti yang menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan memang menunjukkan relasi positif terhadap penilaian perusahaan.

Referensi:

  • Cheung, Y. L., Connelly, J. T., Estanislao, J. P., Limpaphayom, P., Lu, T., & Utama, S. (2014). Corporate Governance and Firm Valuation in Asian Emerging Markets. CSR, Sustainability, Ethics and Governance, 27–53. https://doi.org/10.1007/978-3-642-44955-0_2

Image Sources: Google Images