Selain Price to Earning Ratio (PE Ratio), rasio lain yang dapat kita gunakan untuk menilai apakah harga suatu saham murah atau mahal adalah Price to Book Value (PBV). Banyak investor menggunakan rasio PBV ini untuk melihat valuasi saham suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai rasio PBV yang kecil dapat berarti bahwa harga saham tersebut masuk kategori undervalued atau murah, sehingga layak untuk dibeli. Sementara rasio PBV yang besar dapat berarti bahwa harga saham tersebut overvalued atau mahal. Kita perlu menggunakan PBV ini untuk memilih saham mana yang memiliki potensi untuk tumbuh pesat di masa depan. Sehingga investor bisa memaksimalkan return yang mereka inginkan, baik berupa capital gain maupun dividen.

Price to Book Value

Price to Book Value atau yang lebih dikenal dengan PBV merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur apakah suatu saham layak untuk dibeli atau tidak. Dengan menggunakan PBV, kita dapat membandingkan harga pasar dari saham saat ini dengan nilai buku perusahaan (Book value) (Brigham & Houston, 2010). Adapun Ardiyani & Armereo, (2016) mendeskripsikan bahwa nilai buku (Book value) merupakan jumlah ekuitas yang telah dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Setelah melakukan perhitungan PBV tersebut, kita dapat mengetahui apakah saham tersebut berada dalam kategori overvalued, undervalued atau correctly valued. Aprilia et al., (2016) menjelaskan bahwa ada dua kondisi saham yang harus kita ketahui, yaitu:

  1. Jika harga pasar dari suatu saham (market price) < nilai intrinsik saham (Book Value) atau jika PBV < 1, maka saham tersebut tergolong saham yang undervalued atau harga saham tersebut cenderung lebih murah.
  2. Jika harga pasar dari suatu saham (market price) > nilai intrinsik saham (Book Value) atau jika PBV < 1, maka saham tersebut tergolong saham yang overvalued atau harga saham tersebut cenderung lebih mahal.

Untuk mempermudah teman-teman dalam memahami apa itu PBV, berikut ini merupakan cara perhitungan dan Analisa PBV:

Contoh soal 1:

Berdasarkan laporan keuangan tahunan BBRI (Bank BRI) pada tahun 2021, diperoleh data sebagai berikut:

Nilai Ekuitas                            = Rp. 288,73 triliun

Jumlah saham yang beredar       = 158 miliar

Harga per lembar saham            = Rp. 4.550 (Harga saat 25 Februari 2022)

Untuk menghitung PBV dari saham BBRI, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menghitung Book Value per share (BV) dari saham BBRI.

Book Value per share (BV)       = Nilai ekuitas : Jumlah saham yang beredar

Book Value per share (BV)     = Rp. 288,73 triliun : 158 miliar

                                                = Rp. 1.828

Price to Book Value (PBV)     = Harga Saham : Book Value (BV)

                                                = Rp. 4.550 : Rp. 1.828

                                                = 2,4

Dalam perhitungan tersebut, ditemukan bahwa PBV milik saham BBRI senilai 2,4. Hal ini berarti bahwa harga saham yang beredar 2,4 kali lipat dari Book Value perusahaan tersebut. Nilai ini mungkin mengindikasikan bahwa harga saham berada dalam kategori overvalued atau lebih mahal dari yang seharusnya.

Namun, kita juga perlu membandingkan PBV milik saham BBRI dengan rata-rata PBV di industry perbankan untuk melihat apakah nilai 2,4 milik saham BBRI terlalu tinggi atau tidak. Berdasarkan data dari Stockit, ditemukan bahwa rata-rata PBV di industry perbankan berada di angka 2,1 dan kinerja bank BBRI di 3 tahun terakhir mencatat laba bersih yang stabil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PBV milik BBRI sebenarnya tidak terlalu tinggi, meskipun berada diatas rata-rata industry namun ini masih normal, mengingat pencapaian perusahaan yang dapat mempertahankan peningkatan laba bersih di tengah krisis pandemic COVID-19.

Reference:

  • Aprilia, A. A., Handayani, S. R., & Hidayat, R. R. (2016). Analisis Keputusan Investasi Berdasarkan Penilaian Harga Saham (Studi Menggunakan Analisis Fundamental dengan Pendekatan Price Earing Ratio (PER) Pada …. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 32(1), 58–65. http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1238
  • Ardiyani, I., & Armereo, C. (2016). Terhadap Harga Saham Perusahaan Indeks Lq45. Jurnal Ilmiah Orasi Bisni, 15(ISSN 2085-1375), 44–64.
  • Brigham,  E.  F.,  &  Houston,  J.  F.  (2010).  Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Alih Bahasa : Ali Akbar Yulianto. Jakarta : Salemba Empat.

Images Sources: Google Images