Intensitas modal dapat mencerminkan seberapa besar asset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.  Intensitas modal menggambarkan seberapa besar modal peruahaan dalam bentuk asset yang dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan dari penjualan produk perusahaan. Contoh capital intensity dalam perusahaan seperti berperan dalam membantu perusahaan mengetahui jumlah asset perusahaan yang digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan.

Pengertian capital intensity menurut para ahli sebagai berikut :

Styen (2012) intensitas modal adalah capital intensity referes to the amount of capital a business requires to generate on unit of revenue. It therefore gives an indication of the account of plant, property, equipment and other tangible assets required to produce a unit of sales”. Capital intensity (intensitas modal) adalah sebuah keputusan keuangan yang ditentukan oleh manajemen perusahaan. Capital intensity atau intensitas modal memperlihatkan kita seberapa besar perusahaan melakukan investasi asset perusahaan dalam bentuk asset tetap dan persediaan (Noviari, 2017).

Capital Intensity dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang menginvestasikan asetnya pada aset tetap dan persediaan (Rifka, 2016). Waluyo dan Kearo (2002) intensitas modal mencerminkan seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan pendapatan. Menurut Mulyani et al. (2014), intensitas modal dapat menggambarkan besarnya modal yang dibutuhkan untuk memperoleh pendapatan.

Dari pendapat para pakar diatas dapat dikatakan bahwa intensitas modal adalah intensitas modal merupakan rasio aktivitas investasi yang dilakukan perusahaan yang dikaitkan dengan investasi dalam bentuk asset tetap dan persediaan. Intensitas modal menunjukkan tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan. Pengukuran rasio intensitas modal atau capital intensity dilakukan dengan membandingkan total asset dengan total penjualan (Ross dan Westerfield, 2012: 57).  Perusahaan dengan rasio intensitas modal yang tinggi menggambarkan perusahaan yagn pada modal (Zmijewski dan Hagerman, 1981: 134).

References

  • Purnama, W., & Daljono. (2013), Pengaruh Ukuran Perusahaan, Rasio Leverage, Intensitas Modal, dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Konservatisme Perusahaan, Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 3: 1-11.
  • Sinarti, & Mutihatunnisa, S. (2016) Pengaruh Ukuran Perusahaan, Rasio Leverage serta Intensitas Modal terhadap Penerapan Konservatisme Akuntansi pada Seluruh Perusahaan Sektor Non Finansial yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014: 1-6.

Image Sources: Google Images