Kemampuan transformasi digital menggambarkan kemampuan organisasi untuk menerapkan konsep bisnis digital yang melengkapi solusi digital (yaitu, menangani proses transformasi digital). Mirip dengan proses digitalisasi, ini menyangkut beberapa aspek organisasi (Wiesböck 2018). Pertama, organisasi harus mampu membuat dan menjalankan solusi digital. Hal ini menuntut organisasi mampu mengidentifikasi peluang bisnis yang dapat dihasilkan dari penggunaan teknologi digital (Cohen dan Levinthal 1990; Fichman et al. 2014; Kohli dan Melville 2018; Saraf et al. 2013). Kemudian, mirip dengan solusi digital, organisasi harus mampu mewujudkan konsep bisnis digital dan menanamkannya ke dalam bisnis dan struktur operasi yang ada (misalnya, model pendapatan atau model bisnis) (Kohli dan Melville 2018; Wiesböck 2018). Terakhir, organisasi harus mampu mengoperasikan, memelihara, dan memajukan konsep bisnis digital (Wiesböck 2018) untuk memanfaatkan nilai dari inovasi digital (Fichman et al. 2014; Kohli dan Melville 2018). Langkah ini mencakup adopsi dan difusi konsep bisnis digital di dalam dan di luar organisasi (yaitu, klien, pelanggan, penyedia layanan, dll.) (Fichman et al. 2014; Kohli dan Melville 2018; Wei et al. 2015).

Selain itu, organisasi perlu menyediakan lingkungan internal organisasi yang mengakomodasi transformasi digital (Hess dan Barthel 2017; Kohli dan Melville 2018; Wiesböck 2018). Oleh karena itu, organisasi perlu melakukan pendekatan transformasi digital dari praktik inovasi mereka (Hess dan Barthel 2017), budaya organisasi (Hartl dan Hess 2017; Piccinini et al. 2015), struktur tata kelola (Chanias 2017; Svahn et al. 2017), peran manajemen (Singh dan Hess 2017; Tumbas et al. 2017b), dan, secara lebih komprehensif, bentuk organisasi (misalnya, melalui pembentukan unit bisnis digital khusus atau praktik inovasi digital di seluruh organisasi) (Hess et al. 2016; Wiesböck 2018 ).

Terakhir, untuk secara strategis mendekati penggunaan teknologi digital untuk tujuan inovasi, organisasi perlu mengembangkan dan menerapkan strategi transformasi digital yang relevan dan menyelaraskannya dengan TI dan strategi organisasi lainnya (Bharadwaj et al. 2013; Hess et al. 2009; Matt dkk. 2015; Yeow dkk. 2017). Strategi transformasi digital tersebut mendukung perusahaan dalam mengatur transformasi yang dihasilkan dari penggunaan teknologi digital (Matt et al. 2015).

Sumber:

  • Wiesböck, F., & Hess, T. (2018). Understanding the capabilities for digital innovations from a digital technology perspective (No. 1/2018). Arbeitsbericht.
  • Legner, C., Eymann, T., Hess, T., Matt, C., Böhmann, T., Drews, P., … & Ahlemann, F. (2017). Digitalization: opportunity and challenge for the business and information systems engineering community. Business & information systems engineering59(4), 301-308.

Image Sources: Google Images