Salam Sobat pembaca, dalam artikel kali ini saya akan membahas tentang dividen trap. Tetapi sebelumnya kita membahas dulu apa itu dividen? Mengenal tentang apa itu dividen, dividen merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam investasi saham yang merujuk kepada laba bersih dari sebuah perusahaan. Nantinya, dalam kurun waktu tertentu laba bersih atau dividen tersebut akan dibagikan kepada investor atau pemegang saham. Namun, dalam pembagiannya, ada persyaratan yang terlebih dahulu harus disetujui. Dalam memahami apa itu dividen, para pemegang saham berhak menerima dividen dari sebuah perusahaan, setelah disetujui dari hasil rapat umum pemegang saham atau RUPS.

Beberapa perusahaan publik seringkali membagikan dividen dengan jumlah besar atau sering dikenal dengan istilah dividen jumbo. Dividen jumbo adalah dividen yang persentasenya besar dibandingkan dengan harga pasar saham tersebut (Handoko, 2021). Misalnya pada bulan Mei tahun 2019 pernah ada salah satu perusahaan publik dengan harga saham yang beredar Rp 1400 per lembar memberikan dividen sebesar Rp 450, artinya dividen yield nya adalah sebesar Rp 450/Rp 1400 = 32.14%. Nilai tersebut bersifat kurang lebih karena tentunya harga pasar saham adalah moving atau berubah – ubah setiap waktunya.

Beberapa investor jangka pendek tentu tertarik dengan dividen jumbo tersebut. Bagi investor yang sudah biasa bermain saham tentu tahu bahwa untuk mendapatkan dividen adalah kita hold atau memiliki saham tersebut sampai dengan cum-date dari saham tersebut. Namun dividen jumbo tersebut dapat menjadi pedang bermata dua, yaitu keesokan harinya ex-date atau Senin paginya bila cum-date nya Jumat maka harga pasar saham tersebut turun bahkan lebih besar dari besarnya dividennya. Dalam beberapa kejadian, bahkan turunnya sampai auto reject bawah (ARB). Dimana tidak dapat dilakukan transaksi setelah auto reject bawah. Alhasil investor jangka pendek bukannya untung malah rugi.

Memahami fenomena ini sobat pembaca dapat berhati-hati dengan dividen trap ini. Dividen besar memang menggiurkan namun hati-hati dengan ancaman penurunan yang bahkan lebih besar dari dividen tersebut pada tanggal ex-date (Nurfadillah and Nuzula, 2019). Investor harus memperhatikan fundamental dari saham dan perusahaannya juga. Apakah saham tersebut memang mempuyai fundamental yang baik, atau hanya saham gorengan saja. Sekadar informasi, IDX sendiri mempunyai index untuk saham-saham yang suka membagikan dividen dalam yield yang relative besar, yang disebut dengan Index High Dividend 20. Index tersebut berisi 20 saham yang memberikan dividen yield relative besar. IDX High Dividend 20 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividen yield yang tertinggi. Sebagian besar saham yang masuk ke dalam indeks IDX High Dividend 20 ini merupakan saham dengan kapitalisasi pasar (big caps) dengan laporan keuangan yang baik dan sebagian masuk dalam saham blue chip. Jadi istilahnya index ini dapat menjadi acuan bagi investor yang suka memburu dividen, namun tetap berhati-hati dan memilih saham yang unggulan.

Demikian pembahasan saya kali ini tentang dividen trap, semoga bermafaat bagi sobat pembaca sekalian, terima kasih

Referensi

  • Handoko, B. L. (2021) ‘Dividend Trap in Stock Market: Avoid or Take Opportunity’, in ACM International Conference Proceeding Series, pp. 42–46. doi: 10.1145/3483816.3483825.
  • Nurfadillah, L. F. and Nuzula, N. F. (2019) ‘Analisis Dampak Ex-Dividend Date Pada Pembayaran Dividend Terhadap Abnormal Return (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks IDX High Dividend 20 Tahun 2018)’, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Vol 72, No.