Salam sobat pembaca sekalian. Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang keuntungan dan resiko berinvestasi di Cryptocurrency. Investasi di Crytocurrency dewasa ini menjadi salah satu alternative investasi selain di pasar modal (saham dan obligasi) yang banyak dilirik oleh investor. Hal tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai factor, misalnya: investasi dapat dilakukan dengan mudah, dengan nominal kecil dan adanya kemungkinan mendapatkan capital gain yang menggiurkan. Namun selain itu sobat pembaca tentunya juga harus tahu mengenai resiko dalam berinvestasi.

Berikut ini beberapa keuntungan berinvestasi di Cryptocurrency: Investasi di Cryptocurrency sangat mudah, investor tinggal download aplikasi mobile, kemudian melakukan registrasi. Cara registrasinya hampir sama dengan registrasi financial technology (fin-tech) e-wallet atau buka rekening e-banking berbasis mobile (Alqaryouti et al., 2020). Biasanya investor akan diminta untuk mengisi data diri sesuai akrtu identitas, kemudian melakukan foto selfie dengan memegang identitiasnya. Setelah itu akan menunggu proses verifikasi. Proses verifikasinya juga sebentar, hanya memakan waktu beberapa menit saja. Setelah itu tinggal melakukan top-up yang bisa melalui berbagai cara, diantaranya: transfer mobile banking, dan scan QR e-wallet. Hal ini sangat mudah dan memakan waktu yang relative jauh lebih cepat, bila dibandingkan dengan membuka account sekuritas untuk berinvestasi di pasar modal. Membuka account sekuritas dapat memakan waktu verifikasi lebih dari seminggu.

Pilihan investasi di Cryptocurrency sangatlah banyak, semakin lama makin banyak token-token baru bermunculan dan listing. Sebut saja mulai dari token lama seperti Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, sampai dengan token-token baru. Harga per tokennya juga beragam dari ratusan juta Rupiah per coin bahkan sampai dibawah Rp 5 per coin. Belinya pun jumlahnya fleksibel, tidak harus genap 1 poin, investor dapat membeli sesuai dengan ketersediaan dana. Misalnya mau beli Bitocin, bisa beli 0.001 coin, 0.0001 coin silahkan saja. Hal ini yang kontras dengan investasi di pasar modal, misalnya saham yang mana transaksi harus berada dalam jumlah satuan lot, saat ini 100 lembar, dahulu malah 500 lembar.

Keuntungan yang diperoleh dalam berinvestasi di Cryptocurrency yang paling basic tentu adalah capital gain, atau selisih kenaikan harga beli dengan harga jual. Namun selain itu beberapa Cryptocurrency juga menawarkan keuntungan lain, misalnya seperti crypto airdrops. Contoh investor diharuskan untuk hold sejumlah coin Tadpole dan suatu coin tertentu selama kurun waktu tertentu, biasanya dihitung secara mingguan untuk kemudian mendapatkan airdrops coin. Cryptocurrency seperti Ethereum juga mempunyai fungsi sebagai alat tukar, untuk melakukan transaksi jual beli di Metaverse, misalnya seperti membeli land di Decentraland (Nakavachara and Saengchote, 2022).

Kemudian bagaimana dengan resiko berinvestasi di Cryptocurrency? Nilai Cryptocurrency sangat fluktuatif. Kenaikan dan penurunan nilainya dapat terjadi dengan sangat cepat, selain itu Cryptocurrency tidak dibatasi waktu. Tidak seperti pasar modal yang ada hari dan jam bursa, Senin – Jumat dan jam tertentu lengkap dengan jam istirahatnya, Cryptocurrency seperti money market terus berputar secara non-stop. Sehingga apabila kenaikan terjadid engan cepat yang menyebabkan investor mendapatkan keuntungan berupa capital gain yang besar, sebaliknya bila turunpun bisa terjadi dengan sangat cepat dan investor mengalami capital loss dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat. Fenomena ini contohnya pada kejadian Terra Luna Crash (Briola et al., 2022). Fenomena yang baru saja terjadi di tahun 2022 ini, yaitu ketika Terra Luna yang sebelumnya harga pasarannya diatas Rp 1 juta per coin, tiba-tiba dalam waktu singkat turun terus hingga dibawah Rp 5 per coin. Hal ini tentu menjadi mimpi buruk bagi investor, banyak investor yang menjadi shock dan mengalami depresi akibat kejadian ini. Airdrops juga ada resiko, ketika investor melakukan hold Cryptocurrency selama periode tertentu untuk emndapatkan airdrops, bukan tidak mungkin harga pasar coin yang di hold turun melebihi jumlah airdrops yang diperoleh. Alhasil bukan keuntungan yang didapat tetapi kerugian.

Baik sobat pembaca sekalian, itu tadi saya sajikan tentang keuntungan dan resiko dalam berinvestasi di Cryptocurrency. Semoga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi sobat pembaca sekalian yang tertarik atau ingin mencoba untuk berinvestasi di Cryptocurrency, terima kasih.

Reference:

  • Alqaryouti, O. et al. (2020) ‘Cryptocurrency Usage Impact on Perceived Benefits and Users’ Behaviour’, in Themistocleous, M. and Papadaki, M. (eds) Information Systems. Cham: Springer International Publishing, pp. 123–136.
  • Briola, A. et al. (2022) ‘Anatomy of a Stablecoin’s failure: the Terra-Luna case’. Available at: http://arxiv.org/abs/2207.13914.
  • Nakavachara, V. and Saengchote, K. (2022) ‘Does Unit of Account Affect Willingness to Pay? Evidence from Metaverse LAND Transactions’, Finance Research Letters, 49, p. 103089. doi: https://doi.org/10.1016/j.frl.2022.103089.

Image sources: Google Images