Bank melakukan fungsi intermediasi antara deposan (rumah tangga dan organisasi) dan peminjam (rumah tangga, organisasi, lembaga lokal dan negara). Sektor perbankan yang berkelanjutan sangat penting bagi perekonomian yang sehat (Aras et al., 2018), sehingga fungsi intermediasi memiliki beberapa aspek CSR: akses permodalan (inklusi keuangan untuk sebagian besar masyarakat), pembiayaan lembaga swadaya masyarakat, dana etis , keahlian risiko untuk pelanggan, pembayaran elektronik yang hemat biaya, dan pendidikan keuangan untuk penduduk (Avrampou et al., 2019; Birindelli et al., 2015). Teori pemangku kepentingan terkait erat dengan CSR dan mengandung makna: (1) tidak merugikan kepentingan pemangku kepentingan (yaitu investor, karyawan, serikat pekerja, pelanggan, pemasok, negara, dan masyarakat); dan (2) “melampaui kepatuhan” pada hal-hal seperti transparansi perusahaan, kriteria pinjaman, investasi yang bertanggung jawab, hak asasi manusia, filantropi perusahaan, dan penerapan standar internasional untuk sektor perbankan (Campbell, 2007; Freeman, 1994).

Dimulai dari dalam organisasi, hubungan yang stabil dan adil antara manajemen dan karyawan akan mengarah pada kepuasan dan loyalitas personel yang lebih tinggi (Birindelli et al., 2015). Karyawan merupakan media penyebaran praktik CSR di dalam perusahaan dan dalam hubungannya dengan mitra bisnis dan masyarakat. Sementara banyak aturan ketenagakerjaan diatur dalam undang-undang, ada beberapa elemen yang dapat diperlakukan sebagai   “di luar kepatuhan” dan dengan demikian merupakan bagian dari CSR. Aspek-aspek tersebut mengacu pada keragaman, kesempatan yang sama, desain pekerjaan yang fleksibel, kesehatan dan keselamatan, pelatihan, dan pengembangan karir (Esteban-Sanchez et al., 2017;  Perrini et al., 2011). Nilai-nilai organisasi yang berorientasi CSR memiliki dimensi eksplisit (kode, aturan, dan prosedur) dan manifestasi implisit (iklim etika dan profil organisasi). Aturan, kebijakan, dan prosedur bersifat wajib, sedangkan kode etik didasarkan pada prinsip. Partisipasi karyawan dalam program CSR bersifat sukarela dan mengarah pada pengembangan iklim etis (Perrini et al., 2011).

CSR di sektor perbankan memiliki dua sisi: efek langsung pada karyawan bank, masyarakat, dan pelanggan; dan pengaruh tidak langsung, melalui realisasi proyek dan kegiatan oleh pengusaha, organisasi dan lembaga yang menjadi nasabah bank (Scholtens, 2006). Sejalan dengan pandangan berbasis sumber daya, CSR dapat membantu bank membedakan diri dari pesaing dan meningkatkan persepsi publik tentang kegiatan mereka (Gangi et al., 2019). Sektor jasa keuangan mengandalkan pemeliharaan reputasi yang baik berdasarkan kepercayaan dan peluang bisnis yang berkelanjutan (Jo et al., 2015). Akibatnya, pengenalan merek menginduksi diferensiasi produk keuangan dan meningkatkan loyalitas pelanggan (Shen et al., 2016). CSR Strategis menggunakan skenario “win-win” dimana bank mengambil sikap tanggung jawab sosial untuk memperkuat posisi pasarnya dan meningkatkan profitabilitas jangka panjang (Benabou dan Tirole, 2010).

Referensi:

  • Bătae, O. M., Dragomir, V. D., & Feleagă, L. (2021). The relationship between environmental, social, and financial performance in the banking sector: A European study. Journal of Cleaner Production290, 125791.
  • Aras, G., Tezcan, N., Kutlu Furtuna, O., 2018. The value relevance of banking sector multidimensional corporate sustainability performance. Corp. Soc. Responsib. Environ. Manag. 25, 1062e1073. https://doi.org/10.1002/csr.1520.
  • Birindelli, G., Ferretti, P., Intonti, M., Iannuzzi, A.P., 2015. On the drivers of corporate social responsibility in banks: evidence from an ethical rating model. J. Manag. Govern. 19, 303e340. https://doi.org/10.1007/s10997-013-9262-9.
  • Avrampou, A., Skouloudis, A., Iliopoulos, G., Khan, N., 2019. Advancing the sustainable development goals: evidence from leading European banks. Sustain. Dev. 27, 743e757. https://doi.org/10.1002/sd.1938.
  • Esteban-Sanchez, P., de la Cuesta-Gonz_alez, M., Paredes-Gazquez, J.D., 2017. Corporate social performance and its relation with corporate financial performance: international evidence in the banking industry. J. Clean. Prod. 162, 1102e1110. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2017.06.127.
  • Gangi, F., Meles, A., D’Angelo, E., Daniele, L.M., 2019. Sustainable development and corporate governance in the financial system: are environmentally friendly banks less risky? Corp. Soc. Responsib. Environ. Manag. 26, 529e547. https:// doi.org/10.1002/csr.1699.

Image Sources: Google Images