Peredaran dunia industri selalu mengalami perkembangan secara signifikan untuk berdaya saing terhadap seluruh kompetitor secara global. Seiring dengan berjalannya waktu, industri dihadapi oleh serangkaian tantangan dan ancaman yang disebabkan oleh perubahan tidak menentu, seperti gap generation yang menghadirkan bisnis baru dengan pengelolaan berbasis teknologi yang lebih efektif, timbulnya krisis ekonomi akibat pesatnya inflasi serta persebaran pandemi, hingga terjadinya transformasi digital dan climate change yang dengan demikian menuntut perusahaan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai situasi. Perubahan akan berdampak kepada kondisi operasional dan psikis individu, dimana juga salah satunya dapat mempengaruhi perubahan regulasi dan kebudayaan perusahaan, sehingga diperlukan pihak yang dapat membantu mengevaluasi dan menganalisis situasi yang berjalan dalam perusahaan untuk meningkatkan pengendalian internal dan kepastian bagi seluruh pihak pemangku kepentingan.

Auditor merupakan profesi yang melaksanakan audit untuk memeriksa, menelusuri, menganalisis, dan mengevaluasi seluruh data informasi yang diperoleh untuk memastikan tingkat kewajaran pada penyajian laporan keuangan secara transparansi dan tidak memihak siapapun. Saat memberikan penilaiannya (judgement), auditor akan menjunjung professional scepticism yang secara kritis akan terus menggali lebih dalam untuk memperoleh sumber data yang akurat dan terpercaya, sebelum memberikan opini yang dicatatkan dalam laporan audit. Dengan mengenal siklus dalam perusahaan, auditor dapat menyusun perencanaan audit yang mencakup berbagai aspek secara menyeluruh, dimana untuk meningkatkan pengetahuan dan mendukung prosedur pelaksanaan audit, auditor dapat melaksanakan survey.

Metode survey digunakan untuk membantu auditor dalam mengevaluasi setiap bagian dalam perusahaan dengan relevan, seperti mempelajari kebudayaan yang tercipta untuk membangun lingkungan kerja yang kondusif dan efektif, melandasi pengendalian internal terhadap penyajian laporan keuangan yang lebih detail dengan berbasis kerangka elemen yang digunakan (COSO Internal Control Integrated Framework), dan menganalisis manajemen yang terdapat dalam perusahaan untuk memperoleh temuan sebagai bukti audit. Dalam rangka untuk menghasilkan informasi yang reliabel dan valid, tergantung dari bagaimana teknik survey yang digunakan oleh auditor, dengan siapa pihak yang disurvey, dan berapa banyak responden yang didapat. Dalam mendesain survey, auditor perlu memahami grup populasi yang dituju dan melihat bahwa semakin banyak responden yang diperoleh, semakin baik hasil yang dapat dipercaya, karena dinilai dapat mewakili aspek grup yang dituju.

Namun, pelaksanaan survey juga perlu mempertimbangkan beberapa hal yang dinilai dapat menurunkan reliability data informasi, seperti:

  1. Pertanyaan kuesioner yang terlalu panjang dan sulit untuk dibaca.
  2. Pertanyaan dalam kuesioner yang dinilai sulit karena memiliki bahasa yang tidak jelas dan bersifat ambigu.
  3. Dalam satu pertanyaan memiliki lebih dari 1 pertanyaan yang ditanyakan, seperti pertanyaan beruntutan dalam 1 nomor yang sama.
  4. Responden tidak memiliki informasi untuk menjawab pertanyaan, sehingga menjadi salah satu hambatan dalam memperoleh informasi.

Selain itu, auditor perlu mempertimbangkan kapan pelaksanaan survey akan berlangsung, mengingat perlu adanya penyesuaian timing dengan responden. Saat ingin menyajikan performa berdasarkan hasil survey, perlu melihat terutama waktu pelaporannya. Apabila pengujian survey dilaksanakan dengan waktu yang berdekatan dengan tanggal pelaporan, maka perusahaan akan memiliki sedikit waktu untuk melakukan perbaikan jika terdapat hasil pengujian yang mengidentifikasikan terdapatnya kekurangan / kelemahan pada operasional yang berlangsung.

Membahas lebih lanjut, dalam melaksanakan survey, auditor dapat melakukan persebaran data seperti kuesioner yang mampu memperoleh jumlah responden yang lebih besar dan interview untuk memperoleh informasi secara lebih mendalam dan detail untuk mendukung pembentukan opini yang didasarkan kepada informasi yang diperoleh. Dalam pelaksanaannya tentu juga harus disesuaikan dengan perencanaan audit dan strategi yang matang, sehingga auditor tidak membuang waktu dan biaya berlebih dalam mengumpulkan data yang diolah menjadi informasi yang relevan dan terpercaya. Selain itu, auditor juga dapat melakukan focus group discussion dengan mengumpulkan beberapa individu yang dapat ditanyakan dalam waktu bersamaan untuk mengefisiensikan waktu. Saat pelaksanaan focus group discussion, mungkin juga terdapat keengganan untuk membahas masalah yang sangat sensitif atau memberikan informasi yang sangat negatif saat berada dalam kelompok. Dibutuhkan beberapa menit untuk membuat orang berbicara dan juga sulit untuk menjaga percakapan tetap pada jalurnya untuk memastikan bahwa poin-poin penting tercakup sepenuhnya dan peserta memiliki kesempatan untuk berkontribusi.

Maka, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan interview, terdapat beberapa poin yang dapat menjadi acuan oleh auditor, antara lain:

  1. Mengetahui informasi yang ingin dikumpulkan dan informasi relevan lainnya mengenai topik sebelum wawancara. Adanya pengetahuan yang handal dapat membantu penyusunan pertanyaan dan merekonstruksi struktur pertanyaan secara berurut dengan beberapa poin utama yang menjadi titik fokus
  2. Pastikan wawancara dilakukan oleh orang yang tepat. Hambatan utama yang sering terjadi adalah karena salahnya pemilihan orang sebagai responden atau penanya yang kurang berkompeten di bidangnya, sehingga menyebabkan terjadinya kesalahan dalam memperoleh informasi atau kekurangan dalam perolehan informasi.
  3. Wawancara bukanlah milik semua orang, jadi jangan berharap bahwa pengalaman hidup di perguruan tinggi telah mengajarkan keterampilan atau bagaimana melakukan percakapan yang bermanfaat untuk menggali informasi tertentu.
  4. Jangan sampai proses interview berlangsung terikat dengan keterampilan interogasi yang berfokus pada penipuan. Saat memberikan pertanyaan kepada responden, dilakukan dengan santai dan membuat situasi menjadi nyaman.
  5. Auditor dapat mengidentifikasi beberapa informasi mengejutkan selama wawancara dan itu dapat memberi Auditor arahan baru berdasarkan hal tersebut.

REFERENSI

  • Graham (2015). Internal Control Audit and Compliance. John Wiley & Sons. 978-1-118-99621-8

Image Sources: Google Images