Atara Nethania Wagiman dan Gisella Septi Aspasya merupakan mahasiswa program studi Akuntansi Universitas Bina Nusantara 2022. Pada semester 8, mereka menjalankan Skripsi yang artikel ilmiah dengan bimbingan dari Ibu Levana Dhia Prawati, SE., M. Si, Ak. Skripsi  ini kemudian dipublikasikan di International Conference on Biospheric Harmony and Advanced Research (ICOBAR 2022) yang ke-4 dengan tema “Towards Sustainable Society: The Role of Technology and Human Development in Post-Pandemic Era“. Conference ini dilaksanakan secara virtual melalui zoom conference pada 22 dan 23 Juni 2022.

Peneliti mempresentasikan skripsi artikel ilmiah mereka yang berjudul Net Benefit on E-Invoice Implementation: Applying Delone & McLean Information Systems Success Model pada 22 Juni 2022 (Hari pertama conference) melalui platform virtual zoom conference.

Pada artikel ini penulis memaparkan analisanya mengenai manfaat bersih dari implementasi E-Faktur di Indonesia, menyoroti masalah apa saja dalam sistem E-Faktur, memberikan rekomendasi atau solusi untuk masalah ini, dan memberikan saran bagi peneliti, pemerintah, dan pengembang sistem. Primary data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner secara elektronik melalui e-form kepada pengguna E-Faktur di Jakarta dan Tangerang, yang melupiti profesi akuntan, konsultan pajak, staff pajak, pelaku usaha (wirausahawan), serta profesi lain diluar yang telah disebutkan. Model penelitian yang digunakan adalah berdasarkan Updated Delone &Mclean Information Systems Success model yang memiliki 6 variabel meliputi: System Quality, Information Quality, Service Quality, Intention to use, User satisfaction dan Net Benefit. Hasil peneltian menunjukan bahwa Wajib Pajak di Indonesia memandang bahwa penggunaan E-Faktur dapat mempermudah dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaporan PPN. Namun sayangnya masih terdapat kekurangan pada sistem e-faktur yang digunakan saat ini terutama terkait koneksi internet yang dianggap masih kurang memadai untuk mengakses sistem, sehingga pengguna masih mengalami sistem error dan lag, Website dan aplikasi E-Faktur juga belum sepenuhnya terintegrasi. Oleh karena itu pemerintah dan pengembang sistem diharapkan dapat segera mengatasi permasalahan ini.

Penelitian dan publikasi ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam pengembangan e-faktur Indonesia terutama dalam masa post pandemic era seperti saat ini dan memberikan kontribusi penelitian – penelitan di bidang perpajakan.