Perkembangan teknologi telah memberikan nuansa baru bagi dunia industri dalam membentuk prospek kinerja dan menghasilkan performa yang lebih baik secara berkelanjutan. Pemimpin beserta jajarannya perlu memperhatikan kebutuhan perusahaan yang dikombinasikan dengan kesiapan sumber daya manusia dalam bertransformasi dengan mengadopsi teknologi yang memadai untuk mendukung sarana dan prasarana pekerjaan. Kehadiran teknologi membutuhkan kapasitas dan kapabilitas terupdate agar dapat mengaplikasikannya dengan baik untuk membantu mengidentifikasi trend, menganalisis pertumbuhan perusahaan, hingga membentuk sikap positif yang meningkatkan stabilitas perusahaan secara jangka panjang maupun pendek.

Pada artikel Bernard Maar yang dipublikasikan pada tanggal 15 Mei 2022, menuliskan kemajuan teknologi memberikan dampak besar yang signifikan untuk menentukan kesuksesan dunia industri. Tentunya, dalam membentuk strategi manajemen dan pengambilan keputusan, pemimpin bergantung kepada informasi yang telah dianalisis untuk mengarahkan pengembangan konsep strategi kedepan, dimana hal ini berdasarkan data yang diperoleh. Data sangat berguna sebagai penentu arah tindakan yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini dapat menjadi sebuah langkah baru bagi perusahaan dengan memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk menyajikan analytics secara real-time (Marr, 2022). Pemahaman terhadap bisnis dengan mengandalkan data sebelumnya dapat memberikan insight bagi perusahaan, tetapi akan jauh lebih efektif bila perusahaan dapat menggunakan data secara real-time dalam memperbarui kapabilitas perusahaan, dimana hal ini menunjukan ketangkasan dalam menjalani operasional perusahaan (Marr, 2022).

Mendukung penjelasan sebelumnya, Deloitte, (2018) membuktikan bagaimana dengan adanya ketangkasan (agility) membentuk agile audit yang mendorong auditor untuk selalu mengupdate perencanaan audit dengan menyajikan solusi pada setiap masalah yang dihadapi, sehingga dapat meningkatkan prosedur audit dalam melakukan pemeriksaan dan penyajian laporan audit. Hal ini dipercaya dengan ketangkasan yang dibentuk para pemikir handal, dapat menciptakan sebuah kerangka kerja yang maju dan mengefisiensi waktu dalam menyelesaikan tanggung jawab, sehingga dapat mencapai tujuan dengan lebih baik melalui penyelesaian masalah yang berkala.

Sebagai contoh, keberadaan data sangat berkontribusi bagi perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan untuk mengidentifikasi dan menemukan potensi unsur kecurangan atau kejanggalan yang dapat merugikan perusahaan, sehingga dengan adanya proyeksi pencatatan yang tertulis secara komprehensif baik dalam bentuk keuangan maupun non-keuangan, dapat membantu pemimpin maupun auditor internal dalam melacak dan menganalisis risiko dengan lebih fleksibel. Selain itu, adanya sistem pencatatan transaksi secara real-time, dapat menghantarkan sebuah informasi akurat dan terkini mengenai laju transaksi operasional perusahaan, yang dengan demikian dapat mengefisiensi penggunaan biaya atau membantu analisis dalam memilih supplier ataupun pelanggan di pasar. Kemudian, Netflix memanfaatkan real-time data analytics untuk membuat keputusan secara berkala yang menunjukan trend favorit penonton dalam memilih film terbaru, sehingga Netflix dapat dengan mudah mengarahkan penonton untuk memilih film terkini melalui rekomendasi hasil analisis data yang diberikan.

Terakhir, Walmart sebagai retailer terbesar di dunia memanfaatkan keberadaan data sebagai titik vital bagi kelangsungan usaha dengan meninjau dan menganalisis pihak-pihak maupun biaya dan pendapatan yang diperoleh, sehingga dapat meningkatkan hubungan dalam rantai pasokan (supply chain) dengan lebih terjangkau dan efektif. Hal ini memperlihatkan bagaimana perusahaan sangat membutuhkan data, dimana seringkali data tersaji secara unstructured (Vitari & Raguseo, 2016). Selain itu, perusahaan sangat membutuhkan data dengan mempertimbangkan bahwa kemajuan percepatan data yang dihasilkan oleh masyarakat mencapai 2.5 kuintiliun data per harinya, sehingga membutuhkan peran teknologi modern untuk dapat menampung, menganalisis, dan merepresentasikan data informasi kepada pihak pemangku kepentingan (EY, 2014; Marr, 2022). Adanya penyajian data yang berkompeten, dapat mengembangkan performa perusahaan, memperbarui kemampuan dan kapabilitas sumber daya, memberikan pengalaman baru bagi pelanggan, hingga mengefetivitaskan tata kelola manajemen dan pengalokasian asset dengan lebih efektif dan efisien (Marr, 2022).

Teknologi-teknologi yang dapat membantu memproyeksikan data visual dengan waktu singkat dan memudahkan pengguna data informasi terdiri dari Python, R Software, Machine Learning, Intelligence Processing Automation, dan lainnya yang menopang kinerja operasional perusahaan untuk berjalan dengan lebih baik (Munoko et al., 2020; Muscolino et al., 2020). Dengan penerapan teknologi yang memadai akan membantu proses analisis, mulai dari descriptive analysis (mengacu kepada analisa data di masa lalu yang disajikan dalam bentuk narasi), predictive analysis (memprediksi proyeksi laporan keuangan perusahaan di masa mendatang), dan prescriptive analysis (memberikan rekomendasi mengenai tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan dengan lebih akuntabel), sehingga dengan seluruh proses analisis yang dilakukan akan menjadi nilai tambah (added-value) bagi perusahaan dalam berdaya saing secara global.

REFERENSI

  • Deloitte. (2018). Becoming agile A guide to elevating internal audit’s performance and value. 1–10.
  • (2014). How big data and analytics are transforming the audit. Retrieved from EY Website: https://www.ey.com/en_gl/assurance/how-bigdata-and-analytics-are-transforming-the-audit
  • Marr B. (2022). How To Use Real-Time Data? Key Examples and Use Cases. https://www.linkedin.com/pulse/how-use-real-time-data-key-examples-cases-bernard-marr/?trackingId=KEIk3s9%2BW1NH82EEsoyBdg%3D%3D
  • Munoko, I., Brown-Liburd, H. L., & Vasarhelyi, M. (2020). The Ethical Implications of Using Artificial Intelligence in Auditing. Journal of Business Ethics. https://doi.org/10.1007/s10551-019-04407-1
  • Muscolino, H., , Raymond Koh, J. A., Anderson, C., Bigliani, R., , Megan Buttita, M., Carosella, G., Hardie, E., Heys, M., Hochmuth, P., Ichikawa, K., Kalvar, S., Kmetz, K., Kolding, M., Kurtzman, W., Loomis, A., Mainelli, T., Ng, S., O’Leary, R., Pathy, D., … Antonio Wang. (2020). IDC FutureScape: Worldwide Future of Work 2020 Predictions. Idc, October 2019, 1–21. https://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=US44752319
  • Vitari, C., & Raguseo, E. (2016). Digital data, dynamic capability and financial performance: an empirical investigation in the era of Big Data. In Systèmes d’information & management: Vol. Volume 21 (Issue 3). https://doi.org/10.3917/sim.163.0063

Image Sources: Google Images