Dalam menjalani aktivitas dalam perusahaan, tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat banyak karyawan dengan latar belakang dan kepribadian yang berbeda, sehingga hal ini dapat mempengaruhi kinerja mereka apabila perusahaan tidak dapat mengayomi sumber daya manusia dengan membangun kebudayaan dan mengadopsi aturan yang dapat diterima oleh seluruh pekerja dengan baik. Pada dasarnya, perusahaan merupakan sebuah badan yang dijalani oleh sekelompok individu yang beragam untuk mencapai tujuan bersama, yang dengan demikian dapat terlihat bahwa heterogenitas dapat menjadi hal yang kompleks apabila tidak disikapi dengan baik (Abatecola & Cristofaro, 2020). Adanya heterogenitas dalam sebuah organisasi tentu dapat menjadi tantangan dan memberikan peluang baru dalam mengarahkan perusahaan untuk menghasilkan performa yang baik.

Keberagaman sumber daya manusia tentu tidak hanya meliputi beberapa bagian dalam perusahaan, melainkan bagaimana keberagaman individu juga terletak dalam strukturisasi kepemimpinan yang terdiri dari berbagai macam individu dalam mengatur dan mengelola perusahaan melalui proses pengambilan keputusan bersama. Setiap prosedur dalam operasional perusahaan, pembagian tanggung jawab yang merata, memperoleh pengetahuan sebagai dasar pertimbangan untuk menghasilkan solusi inovatif saat menghadapi permasalahan, hingga menjalin diskusi bersama untuk mengambil keputusan, merupakan bagian dari bentuk kepemimpinan untuk menjaga stabilitas organisasi secara jangka panjang (Abatecola & Cristofaro, 2020).

Untuk dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien, hal yang dapat dipelajari dari adanya penyusunan bagan strukturisasi kepemimpinan dalam perusahaan bukan hanya terletak kepada prosesnya saja, melainkan kepada pihak yang menjalani dan mengawasi seluruh proses kegiatan tersebut sebagai pelaku yang memastikan dan menjamin bahwa operasional telah berjalan sesuai dengan rencana strategi yang dibangun. Para pemimpin yang memperhatikan setiap kebutuhan dan kinerja yang berlangsung terdiri dari berbagai individu dengan kepribadian dan sikap yang berbeda, dimulai dari latar belakang, pendidikan, golongan, ras, jenis kelamin, hingga pengalaman dalam bekerja merupakan keberagaman yang dimiliki oleh pemimpin dan hal tersebut memberikan permasalahan yang kompleks, sehingga membutuhkan kerjasama dan kesepahamana agar mencegah terjadinya konflik yang merugikan.

Sesuai dengan penelitian (Rajapathirana & Hui, 2018; Rauter et al., 2019) adanya perbedaan seperti keberagaman yang besar baik dari sisi organisasi maupun lingkungan dapat melahirkan berbagai perspektif baru yang mengarah kepada pertumbuhan kapabilitas inovasi untuk mengembangkan sebuah performa baru berdasarkan pada strategi yang efektif. Hal serupa juga diungkapkan dalam Deloitte, (2018) bahwa auditor yang menyatukan pemikiran hebat dapat membangun sebuah kerangka ide yang lebih baik, dimana dapat mewujudkan agility audit dalam pelaksanakan audit. Hanya saja, El Diri et al., (2020) mengungkapkan bahwa dari beberapa jenis kepemimpinan dalam dunia industri, beberapa jenis kepemimpinan seperti concentrated ownership dapat memicu terjadinya earnings management untuk menciptakan laporan keuangan yang terlihat bagus. Oleh karena itu, hal yang dapat dipelajari dari struktur pemimpin di perusahaan bukan hanya terletak kepada tugas tanggung jawabnya, melainkan bagaimana perbedaan dari masing-masing individu yang melibatkan beberapa aspek adalah komponen terpenting untuk dipahami agar dapat menghindari permasalahan yang kompleks dan meluas.

REFERENSI:

  • Abatecola, G., & Cristofaro, M. (2020). Hambrick and Mason’s “Upper Echelons Theory”: evolution and open avenues. Journal of Management History. https://doi.org/10.1108/JMH-02-2018-0016
  • Deloitte. (2018). Becoming agile A guide to elevating internal audit’s performance and value. 1–10.
  • El Diri, M., Lambrinoudakis, C., & Alhadab, M. (2020). Corporate governance and earnings management in concentrated markets. Journal of Business Research. https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2019.11.013
  • Rajapathirana, R. P. J., & Hui, Y. (2018). Relationship between innovation capability, innovation type, and firm performance. Journal of Innovation and Knowledge. https://doi.org/10.1016/j.jik.2017.06.002
  • Rauter, R., Globocnik, D., Perl-Vorbach, E., & Baumgartner, R. J. (2019). Open innovation and its effects on economic and sustainability innovation performance. Journal of Innovation and Knowledge. https://doi.org/10.1016/j.jik.2018.03.004

Image Sources: Google Images