Kemajuan teknologi informasi mencakup segala aspek dan bidang lainnya serta berkembang pesat. Menurut Syaikhu (2010), keberadaan teknologi informasi saat ini telah mengubah perilaku pengguna dalam kaitannya dengan pencarian dan pemilihan informasi yang mereka butuhkan. Pengguna membutuhkan kecepatan dan akurasi untuk mengakses kapan saja, di mana saja melalui perangkat mereka. Cloud computing (KA) atau komputasi awan menjadi pemicu perubahan perilaku ini. Salesforce.com pertama kali memperkenalkan komersialisasi pada tahun 1999,  Amazon memperkenalkan Google pada tahun 2002, dan 2009 terus membuat langkah besar.

Stieningera dkk. (2014) Komputasi awan diakui sebagai cara baru dalam menyediakan layanan teknologi informasi kepada individu dan organisasi. Secara khusus, penyebaran dan adopsi komputasi awan dalam organisasi didorong oleh ketersediaan umum layanan awan  yang menawarkan banyak manfaat seperti peningkatan fleksibilitas dan kelincahan. Menurut definisi, sifat dan model penyebaran komputasi awan, serta fleksibilitas dan kelincahan komputasi awan dapat mendorong pertumbuhan bisnis tanpa perkembangan yang cepat dan  biaya investasi yang besar. Menurut Castellina (2014) dalam situs Forbes (software as a service, platform as a service, infrastucture as a service) potensi layanan yang disediakan di lingkungan cloud computing diperkirakan sebesar 450% untuk ketiga jenis tersebut.

Mell dan Grands (2011) merekomendasikan definisi dan sifat komputasi awan dan model penyebaran yang lengkap, yang kemudian diterbitkan di National Institute of Standards and Technology Special Publication No. 800145. Publikasi mendefinisikan KA sebagai: “Komputasi awan adalah model untuk memungkinkan akses jaringan  sesuai permintaan yang nyaman ke kumpulan umum sumber daya komputasi yang dapat dikonfigurasi (misalnya jaringan, server, penyimpanan, aplikasi, dan layanan). Sumber daya ini dapat dengan cepat dihidupkan dan dimatikan dengan sedikit usaha untuk mengelola atau berinteraksi dengan penyedia layanan.”

KA kemudian memiliki lima fitur penting: layanan mandiri sesuai permintaan, pengguna dapat dengan mudah mengaktifkan dan menonaktifkan fungsi sesuai dengan parameter yang diperlukan, akses jaringan yang luas, dan pengguna  tidak hanya dapat menggunakan PC tetapi juga berbagai platform. Ada kumpulan perangkat keras, perangkat seluler, dan  sumber daya untuk membantu Anda berfokus pada sumber daya infrastruktur berdasarkan kebutuhan organisasi Anda.

 KA juga disebut sebagai tiga jenis layanan. Software as a Service (SaaS) adalah layanan aplikasi  pihak ketiga yang berjalan di  cloud, dan Platform as a Service (PaaS) adalah platform yang menyediakan aplikasi  organisasi untuk dijalankan. . Khusus di  cloud,  Infrastructure as a Service (IaaS) adalah layanan  infrastruktur cloud yang sepenuhnya dikendalikan oleh suatu organisasi.

KA memiliki empat model penyebaran. Dengan kata lain, private cloud adalah model penyebaran khusus untuk hanya  satu organisasi, cloud komunitas unik untuk komunitas  beberapa organisasi, cloud publik adalah penyebaran terbuka atau non-eksklusif, dan penyebaran cloud hybrid adalah kombinasinya. model  yang digunakan saling bertentangan. Menurut Ceslovas dan Miseviciene (2012), pemilik dan manajemen UMKM perlu mempertimbangkan tidak hanya risiko kualitatif, tetapi juga berbagai risiko untuk membandingkan keuntungan dan kerugian finansial dan non-finansial. Faktor keuangan ini dapat digunakan dengan membandingkan dua metode berikut:

  1. Bandingkan ROI aplikasi akuntansi tradisional dengan aplikasi akuntansi berbasis cloud.
  2. Kemudian bandingkan TCO dari kedua opsi tersebut. Periode pembukuan adalah nomor Kantor Pelayanan Pajak (KEP). Pemrosesan pajak penghasilan / mengenai biaya pembelian perangkat lunak komputer.

Di sisi lain, penilaian dan komparabilitas penggunaan cloud accounting difasilitasi oleh penerimaan aplikasi akuntansi, karena faktor kualitatif seperti risiko dapat dibobot sesuai dengan karakteristik bisnis dan lokasi masing-masing UKM. Berdasarkan hasil penelitian Pinasti (2007),  secara empiris ditentukan bahwa penggunaan dan penggunaan informasi akuntansi akan mempengaruhi persepsi informasi akuntansi oleh pemilik UKM. Dengan kata lain, ketika pemilik usaha kecil merasakan manfaat informasi akuntansi, mereka menyadari bahwa informasi akuntansi penting bagi mereka..

DAFTAR PUSTAKA

  • Castellina, Nick, 2014, Don’t Sweat The Details: Use Accounting Software and Focus on Growing Your Business, Business Planning and Execution Aberdeen Group, Boston
  • Mell, Peter and Timothy Grance, 2011, NIST Special Publication 800-145: NIST Definition of Cloud Computing, Computer Security Division Information Technology Laboratory-National Institute of Standards and Technology, Gaithersburg.
  • Pinasti, Margani, 2007, Pengaruh Penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil atas Informasi Akuntansi: Suatu Riset Eksperimen, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 10, No. 3, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar.
  • Stieningera, Mark, Dietmar Nedbala, Werner Wetzlingera, Gerold Wagnera and Michael A. Erskineb, 2014, Impacts on The Organizational Adoption of Cloud Computing: A reconceptualization of Influencing Factors, Procedia Technology, www.sciencedirect.com.
  • Syaikhu, Akhmad, 2010, Komputasi Awan (Cloud Computing) Perpustakaan Pertanian, Jurnal Pustakawan Indonesia, Vol. 10, No. 1, Institut Pertanian Bogor, Bogor.