Sebelumnya kita sudah membahas terkait dengan process costing yang menghitung biaya berdasarkan dari equivalent unit atau barang yang sudah setara dengan selesai. Equivalent unit memang belum selesai secara fisik, namun mereka sudah mengakui adanya biaya yang muncul akibat sudah digunakannya biaya tersebut di dalam proses produksi.

Process costing juga menitikberatkan kepada per satuan jenis barang namun diprediksi secara massal dan melalui proses terstruktur per departemennya. Metode ini berbeda dengan job order costing yang menggunakan kode per order di dalam perhitungan biayanya.

Pada job order costing, perhitungan biaya akan di kelompokan di dalam order dan juga jumlah barang yang diproduksi terbilang banyak ragamnya dengan jumlah yang bisa saja hanya sedikit tergantung dari ketentuan usaha yang diperlukan oleh usaha tersebut. Pada masa pandemic ini, usaha custom terbilang cukup ramai dikarenakan banyak yang memesan untuk keperluan hampers, parcel, ataupun bunga yang akan dikirimkan kepada individu atau perusahaan. Pada saat perhitungan biaya, mereka juga memasukkan seluruh informasi seperti sales revenue, marketing expense, dan cost pembuatan, dan juga komponen profit lainnya ke dalam job tersebut. Pengusaha atau perusahaan juga memberikan kode khusus untuk job order yang mereka kerjakan beserta dengan semua informasi customer yang mereka butuhkan seperti alamat, PIC, dan tanggal pengiriman.

Image Sources: SPH